Sabtu 18 Apr 2015 13:39 WIB
Konferensi Asia Afrika 2015

JK Nilai Persiapan KAA di Jakarta Sudah 98 Persen

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indah Wulandari
Bendera peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) terpasang dijalan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (15/4).(Republika/Tahta Aidilla).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Bendera peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) terpasang dijalan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (15/4).(Republika/Tahta Aidilla).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengecek persiapan penyelenggaran Konferensi Asia Afrika (KAA).

Gladi resik ini mulai dilakukan di Bandara Halim Perdanakusuma yang kemudian dilanjutkan dengan meninjau ruang pertemuan di Jakarta Convention Center (JCC).

Usai memastikan persiapan acara internasional ini pun, Wapres JK optimis persiapan KAA sudah mencapai 98 persen.

"Kalau di sana (Bandung) 95 persen, pasti di sini 98 persen lah ini kan sangat berpengalaman, jangan lupa," jelas Kalla di JCC, Jakarta, Sabtu (18/4).

Lebih lanjut, Kalla mengatakan panitia penyelenggara masih perlu mengatur lalu lintas pesawat di bandara Halim Perdanakusuma.

"Saya kira Halim semua baik. Tinggal pengaturan lalin pesawat yang harus akurat karena ini kan timing-nya sangat penting sekali," tambah dia.

Sebagai tuan rumah penyelenggaraan KAA, Indonesia, kata JK, akan lebih menunjukan budaya negeri yang harmonis. Sebab, peringatan KAA ini merupakan perayaan yang bersifat penuh dengan perdamaian.

"Jadi karena itu ya senyum, jangan disambut dengan garang, senyum, laki, perempuan, anak muda, memperlihatkan Indonesia yang harmoni," kata Wapres.

Peringatan 60 tahun KAA akan berlangsung pada 19- 24 April. Pada 19 April akan dilangsungkan pertemuan pejabat tinggi (SOM) di Jakarta dan pertemuan tingkat menteri pada 20 April. Sedangkan, Konferensi Tingkat Tinggi KAA akan berlangsung di Jakarta pada 22-23 April.

Rangkaian peringatan 60 tahun KAA akan berakhir pada 24 April di Bandung, dengan para kepala negara akan melakukan napak tilas dari Hotel Savoy Homman ke Gedung Merdeka.

Panitia sendiri telah mengundang 109 negara Asia Afrika serta 17 negara pengamat dan 20 organisasi internasional untuk berpartisipasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement