Jumat 17 Apr 2015 12:42 WIB

Ini Kronologi Ancaman Bom Batik Air

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Indah Wulandari
Pesawat Batik Air.
Foto: Antara
Pesawat Batik Air.

REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR -- Ancaman bom yang membuat pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan BTK 6171 mendarat darurat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar ternyata info palsu (hoax). Berikut kronologi kejadiannya yang dituturkan oleh Dan Lanud Maskal Pertama TNI AU Tamsil Gustari Malik.

Sekitar pukul 06.45 WITA, petugas Operatioan Coordinator (MATSC) Abidin Haju mendapat informasi dari ATV Pattimura Ambon yang menggambarkan bahwa petugas check in Lion Air Ambon Linda menerima pesan singkat berisi ancama bom dari orang tidak dikenal.

Pesannya berbunyi, "Ada bom siap meledak di Batik Air Tanggal 17 pagi AMQ-JKT." Saat itu pesawat Batik telah terbang di ketinggian 35.000 kaki atau sekitar 100 mil dari Makassar.

Mendapat info tersebut, ATC memberitahukan informasi kepada pilot Batik Air Luther Lumintas sekitar pukul 06.50 WITA. Tak lama berselang, pilot memutuskan untuk mendarat darurat ke Makassar.

Pesawat BTK 6171 piun diarahkan ke area isolasi Bandara Hasanuddin pada pukul 07.20 WITA dengan kondisi dinyatakan 'Merah' (darurat) oleh PT Angkasa Pura I.

Sekitar 122 penumpang dengan lima orang kru kabin dievakuasi dari pesawat menuju ruang tunggu.

Pada pukul 08.30 WITA, sebanyak 260 tim gabungan dari Gegana Polda Sulsel dan TNI AU serta pihak bandara melakukan pengecekan dan pengamanan di sekitar bandara. Dua jam melakukan pengecekkan, tim Gegana tidak menemukan bom yang diduga berada di dalam pesawat.

"Jadi sejauh ini steril dan tidak ada bom yang disebutkan seperti pesan lewat SMS," pungkas Tamsil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement