REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Sebanyak 25 mahasiswa asal Kota Palu dari Yaman tiba di Palu, secara bergelombang, pada Kamis malam, setelah situasi keamanan di negara itu semakin tidak kondusif.
Mereka mendarat di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu, Kamis malam, menggunakan pesawat reguler Garuda Air Line GA-622 sekitar pukul 22.30 WITA.
Mereka disambut haru oleh keluarga yang menunggu di terminal bandara Mutiara. Para orang tua yang menunggu langsung memeluk dan mencium anak mereka sebagai ungkapan rasa syukur karena bertemu kembali dengan anaknya.
Dalam penerbangan terakhir tersebut sebanyak 11 mahasiswa, masing-masing delapan laki-laki dan tiga perempuan.
Sebagian dari mahasiswa asal Sulawesi Tengah tersebut sudah tiba di Palu siang hari.
Moh Muadz Alamri salah seorang mahasiswa mengatakan, mereka diterbangkan dari Oman dan tiba di Indonesia Kamis pagi (16/4).
"Kalau situasi di kampus masih aman," kata Muadz.
Dia mengatakan, sebetulnya situasi di Taarim masih aman hanya saja untuk keselamatan mereka pemerintah mengambil keputusan untuk mengevakuasi lebih dari 1.000 warga negara Indonesia sebagian diantaranya mahasiswa.
Keluarga mahasiswa menyampaikan apresiasi dan berterima kasih kepada pemerintah RI karena sudah mengevakuasi anak dan cucu mereka hingga akhirnya tiba di daerah masing-masing.
"Saya sebagai orang tua menyampaikan terima kasih atas kepedulian pemerintah dengan anak-anak kami yang kuliah di Yaman," kata Umar Awad Alamri, salah seorang kakek dari mahasiswa.