REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Anggaran pakaian khusus yang dialokasikan Pemkab Purwakarta, Jabar, menuai protes. Salah satu protesnya, dilayangkan gerakan moral masyarakat Purwakarta (GMMP)Pasalnya, untuk pengadaan pakaian khusus itu harus keluar anggaran yang cukup fantastis. Mencapai Rp 1,5 miliar dalam dua tahun anggaran terakhir.
Ketua GMMP Hikmat Ibnu Aril, mengatakan, dalam dua tahun terakhir ada anggaran untuk pengadaan pakaian khusus. Anggarannya mencapai Rp 1,5 miliar. Anggaran tersebut, tersebar di seluruh OPD dan SKPD.
"Yang paling besar, yakni anggaran di sekertariat dewan," ujarnya, kepada ROL, Kamis (16/4).
Dalam dua tahun berturut-turut, sekretariat dewan mengalokasikan anggaran Rp 290 juta untuk pengadaan pakaian khusus. Kondisi ini sangat mencederai masyarakat. Ketika masyarakat tengah dihimpit kesulitan ekonomi akibat kebijakan pemerintah pusat.
Ternyata, tutur dia, para pejabat di daerah dengan seenaknya membeli pakaian khusus dengan harga ratusan juta. "Pengadaan ini sangat berlebihan dan dinilai menghambur-hamburkan anggaran," ujarnya.