Kamis 16 Apr 2015 23:53 WIB

Pemkab Sleman Akui Kesulitan Benahi Drainase Sekitar UGM

Rep: C97/ Red: Djibril Muhammad
Pemkab Sleman
Foto: antara
Pemkab Sleman

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten Sleman akui kesulitan dalam membenahi drainase sekitar UGM yang selalu dilanda banjir saat hujan.

Kepala Seksi Drainase Bidang Permukiman, Dinas PUP Sleman, Zaini Anwar menyampaikan, kesulitan itu ditimbulkan oleh tiga hal. Pertama, kurang lubang. Dua, saluran drainase sering tersumbat sampah.

"Ya setiap kali kami memantau lokasi, pasti ada saja sampah yang menyumbat. Seperti ban bekas, batok kelapa, dan plastik," ujar Zaini. Kalaupun masyarakat tidak sengaja membuang ke saluran air, sampah-sampah tersebut bisa saja menyumbat karena terbawa aliran setelah hujan.

Kesulitan yang ketiga timbul karena area aliran air di wilayah UGM memiliki banyak fungsi. Di antaranya sebagai drainase, aliran suplasi air untuk daerah lain, dan irigasi. "Karena itu, banjir di daerah tersebut sulit diselesaikan. Padahal kalau hanya untuk drainase kan airnya bisa dibuang ke Sungai Gajah Wong," kata Zaini menjelaskan.

Ia menuturkan, upaya Dinas PUP sejauh ini adalah dengan membersihkan saluran-saluran air di daerah rawan genangan. Adapun wilayah yang rawan seperti di Jembatan dekat UGM, Jalan Monjali, Jalan Teknika UGM, dan jalan di depan Terminal Jombor.

Zaini menuturkan, masalah ini harus diselesaikan bersama antara Pemkab Sleman, Pemprov DIY, dan Pemkot Jogja. Sebab wilayah yang tergenang berada di perbatasan. Bahkan menurutnya, yang lebih berwenang untuk perkara drainasi ini adalah Pemerintah Provinsi.

"Dulu kan masalah itu berada di bawah wewenang Pemprov. Dialihkan ke Sleman kan baru dua sampai tiga tahun ini," tutur Zaini.

Sebelumnya genangan air di sekitar Jalan Teknika UGM memang sering dikeluhkan oleh masyarakat. Sebab jika hujan deras, genangan air bisa mencapai sebetis. Akibatnya banyak mesin motor yang melintas mati.

"Ya itu banyak motor yang mesinnya mati. Karena tadi genangan airnya tinggi," ujar pengendara roda dua bernama Rifal (24) menunjuk beberapa motor yang berhenti di jalan.

Menurutnya banjir di Jalan Teknika UGM memang sering terjadi dan menjadi masalah yang selalu dipersoalkan oleh masyarakat. Oleh itu, ia berharap agar pemerintah mampu menyelesaikan perkara tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement