REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mewacanakan pembubaran Badan Urusan Logistik (Bulog) karena dinilai tidak mampu menyelesaikan berbagai permasalahan terkait dengan pengelolaan beras.
"Kalau menangani urusan kecil seperti mengurus beras dan membeli beras hasil panen dari petani saja tidak bisa, ya dibubarkan saja," kata Mendagri Tjahjo Kumolo di Semarang, Kamis (16/4).
Mendagri mengaku banyak menerima laporan dan melihat pemberitaan di media mengenai kinerja Bulog yang tidak maksimal dalam melayani masyarakat di sektor pangan.
Menurut dia, wacana pembubaran lembaga milik pemerintah ini merupakan opsi terakhir karena sebelumnya ada hal yang masih bisa dilakukan, yaitu reformasi di jajaran Bulog.
"Saya yang meneriakkan pembubaran Bulog sejak zaman pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono karena Bulog cenderung berbisnis untuk mencari keuntungan," ujarnya.
Hal tersebut disampaikan Tjahjo saat memberikan pengarahan pada kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan wilayah tingkat provinsi 2015 di Gedung Gradhika Bhakti Praja, kompleks Kantor Gubernur Jateng.
Pada musrenbang provinsi tersebut, Bupati Tegal Enthus Susmono juga mempertanyakan kinerja Bulog di semua tingkatan, khususnya mengenai berbagai hasil proses pengolahan dari padi menjadi beras.