Kamis 16 Apr 2015 11:58 WIB

KSAU Akan Evaluasi Pemberian Hibah Pesawat

Rep: reja irfa widodo/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah prajurit TNI AU berjaga di dekat badan pesawat tempur F16 yang terbakar di ujung landasan pacu Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (16/4).    (Antara/Rosa Panggabean)
Sejumlah prajurit TNI AU berjaga di dekat badan pesawat tempur F16 yang terbakar di ujung landasan pacu Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (16/4). (Antara/Rosa Panggabean)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus Supriatna menyatakan akan mengevaluasi dan mengkaji setiap pemberian hibah pesawat dari negara lain.

"Ini akan kita evaluasi (setiap hibah pesawat). Ini merupakan pengalaman baru. Saya penerbang F-16 sejak tahun 1990-an, dan ini insiden yang baru terjadi," kata Agus di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (16/4).

Ia berharap pesawat-pesawat yang dimiliki TNI AU bukan lagi pesawat hibah, melainkan pesawat baru.

Dijelaskan Agus, pesawat yang jatuh adalah pesawat yang baru datang yang diperoleh dari hibah AS "upgrade" dari blok 25 ke blok 52.

"Pesawat itu sedang take off, kemudian terjadi kebakaran mesin. Penerbang langsung laksanakan (eject) keluar dari pesawat karena mesin terbakar. Alhamdulilah karena landasan pacu masih cukup sehingga pesawat itu bisa berhenti. Walaupun kondisi bahan bakar masih banyak. Pilot sudah dibawa ke rumah sakit dalam kondisi sadar," ucap Agus.

KSAU pun akan mengecek pesawat yang terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta untuk melihat langsung kondisi pesawat dan pilotnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement