REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Tatang Effendi menyatakan banyak faktor yang menyebabkan suatu desa tertinggal.
"Banyak sekali faktor penyebabnya, diantaranya kurangnya potensi sumber dalam alam dan sarana serta prasarana," katanya di Pandeglang, Rabu (15/4).
Kondisi tersebut, kata dia, menyebabkan kegiatan sosial ekonomi masyarakat terbatas dan pengelolaan sumber daya alam kurang maskimal sehingga mendorong terjadinya kemiskinan. Untuk itu, agar desa tersebut bisa keluar dari ketertinggalan maka semua faktor penyebabnya harus diatasi, maka perlu peran serta lintas dinas/instansi.
Ia menyatakan, pada 2014 sebanyak 16 desa bisa dikeluarkan dari ketertinggalan, dengan meluncurkan berbagai program dilaksanakan guna mendukung program tersebut.
Guna mengentaskan desa dari ketertinggalan, kata dia, diantaranya akan dilakukan pembangunan jalan di desa tertinggal serta membangun sarana dan prasana lainnya.
Tatang juga menyatakan, pada 2013 sebanyak 15 desa tertinggal bisa kita keluarkan dari ketertinggalan, atau sesuai target yang ditetapkan.
Tatang menyatakan, sebelumnya tanggung jawab program pengentasan desa tertinggal berada di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), namun sekarang diserahkan ke BPMD.
Meski tanggung jawab pengentasan desa tertinggal berada di BKPMD, namun dalam pelaksanaan di lapangan melibatkan seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Kabupaten Pandeglang. "Pengentasan desa tertinggal merupakan program 'keroyokan'. Semua SKPD terlibat sesuai bidang tugas masing-masing," katanya.
Sebagai contoh, kata dia, Dinas Pekerjaan Umum berpedan dalam membangun infrastruktur yang ada di desa tertinggal itu, Dinas Pertanian dan Perkebunan mengembangkan pertanian, Dinas Pertambangan dan Energi menyediakan listrik.