REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Komisi V DPRD Jawa Barat menyayangkan adanya temuan bocoran soal Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/SMK/MA dan sederajat yang beredar di dunia maya, yakni dapat diunduh dari sebuah tautan google drive.
"Sikap Komisi V sangat menyayangkan temuan ini, padahal UN tahun ini kan bukan lagi menjadi penentu kelulusan tetapi kenapa masih saja ada bocoran soal UN," kata Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat Agus Wellyanto, di Bandung, Rabu (15/4).
Dengan adanya temuan bocoran soal UN tersebut, kata Agus, maka pihak terkait mulai dari sekolah dan dinas pendidikan harus segera melakukan evaluasi. "Harus dievaluasi karena temuan ini telah menodai sistem UN tahun ini yang kami rasa sudah jauh lebih bagus dibanding tahun sebelumnya," kata dia.
Pihaknya menduga ada oknum yang sengaja menyebarkan bocoran soal UN di dunia maya karena meskipun bukan lagi penentu kelulusan tapi hasilnya bisa digunakan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi tertentu yang syarat nilai UN-nya harus tinggi.
"Ini pasti ada oknum yang terlibat, makanya kami sangat menyayangkan sekali hal tersebut," kata dia.
Menurut dia, tidak dijadikannya UN sebagai penentu kelulusan jangan sampai membuat kualitasnya menjadi jelek atau turun dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana menuturkan kebocoran soal Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/SMK/MA dan sederajat sumbernya bukan di Kota Bandung.
"Jadi selama ini tidak ada kebocoran di Bandung, bahwa beredaran bocoran soal di Bandung ya, namun kebocorannya bukan di Bandung bukan terjadi di Bandung. Sehingga bukan soalnya di Bandung bocor, tapi di tempat lain menyebar ke Bandung," kata Elih.
Dikatakannya, kepastian tersebut didapatnya setelah melihat kode soal peruntukan wilayahnya dan usai ditelaah, kode soal yang bocor tersebut bukanlah kode soal untuk Kota Bandung melainkan wilayah lain.