REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsoedi menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkejut mendengar kabar WNI asal Jawa Timur, Siti Zaenab, yang dieksekusi mati di Arab Saudi tanpa pemberitahuan. Presiden Jokowi, kata dia, menyampaikan duka citan dan meminta Kementerian Luar Negeri terus melakukan perlindungan pada WNI di luar negeri.
"Presiden berduka sekali atas kabar ini. Saya sudah laporkan kepada presiden semua langkah-langkah yang sudah kita lakukan," kata Retno usai menghadiri jamuan makan malam bersama Perdana Menteri Norwegia di Istana Negara, Selasa (14/4).
Menurut Retno, sebelum hukuman mati dilakukan, Kementerian Luar Negeri telah memfasilitasi keluarga untuk mengunjungi Zaenab yang ditahan di Madinah. Kemudian, lanjut dia, malam ini Kementerian Luar Negeri juga telah mengirim tim untuk menemui keluarga Zaenab di Bangkalan, Madura.
Arab Saudi diam-diam telah melakukan eksekusi mati terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) bernama Siti Zaenab binti Duhri Rupa. Zaenab yang berasal dari Bangkalan, Madura dihukum mati di Madinah pada 14 April pukul 10.00 waktu setempat tanpa adanya pemberitahuan pada perwakilan Indonesia di Arab Saudi.
Konsulat Jenderal RI di Jeddah baru menerima informasi mengenai hal tersebut empat jam setelah hukuman mati atau qishas dijalankan.
Informasi dari pengacara Khudran Al Zahrani mengenai telah dilaksanakannya hukuman mati (qishas) baru diterima perwakilan Indonesia di Saudi pada pukul 14.00 waktu setempat.