REPUBLIKA.CO.ID, PASURUAN -- Kerugian banjir bandang yang terjadi pada Jumat (3/4) lalu di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur ditaksir mencapai Rp 17,26 miliar. Kerugian tersebut berupa kerugian materil maupun dari sektor pertanian.
"Dari data terbaru kami, kerusakan rumah kategori berat sebanyak 24 rumah ditaksir mencapai Rp 1,5 miliar, sedangkan 40 rumah yang mengalami rusak ringan ditaksir mencapai Rp 500 juta," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Bakti Jati Permana, di Pasuruan, Selasa (14/4).
Lebih lanjut dia mengungkapkan, kerugian di Desa Klinter, Kecamatan Kejayan dan Desa Rejosalam, Kecamatan Pasrepan ditaksir mencapai Rp 266 juta, sehingga total kerusakan material berupa rumah sebesar Rp 2,26 miliar.
"Kerugian di sektor pertanian dengan taksiran awal dari Dinas Pertanian mencapai Rp15 miliar dari seluruh wilayah terdampak di tujuh kecamatan, yaitu Kecamatan Tosari, Tutur, Puspo, Pasrepan, Kejayan, Gondangwetan, serta Rejoso," paparnya.
Ia mengatakan, pihaknya sudah memberikan bantuan stimulan sesuai kemampuan pemerintah daerah untuk kerusakan fisik. Selain itu, pemerintah juga sudah menggelontorkan dana Rp 60 juta setiap desa untuk bantuan logistik seperti makanan, air bersih, peralatan masak, dan peralatan tidur.
Menurut dia, total 40 hektare sawah yang memasuki masa panen terendam banjir dan tertutup lumpur yang tersebar di Desa Rejosalam, Klinter, Tebes, Bajangan, dan Sekar Putih yang mengakibatkan beberapa petani gagal panen akibat gabah yang busuk.