REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau biasa disapa Risma mengaku susah menjadi pemimpin. Karena itu, dia tidak mau berbicara banyak tentang kabar pengusungan dirinya kembali pada pemilihan Wali Kota Surabaya 2015.
"Nanti dilihat aku enggak mau ngomong tentang itu. Itu Tuhan yang mengatur, saya tidak mau mengatur hidup karena ini susah menjadi pemimpin," kata Risma usai bertemu dengan Wakil Presiden HM. Jusuf Kalla di kantor Wapres di Jakarta, Selasa.
Risma mengaku tidak berani meminta karena menurutnya berat menjadi pemimpin. "Berdoa saja tidak berani. Kalau dipilih Tuhan pasti ada mekanismenya seperti sebelumnya," tambah Risma.
Terkait dengan pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengenai kader PDI-P di legislatif, eksekurif sebagai petugas partai, menurut Risma, sebetulnya ada syarat-syaratnya sepanjang itu dilakukan dengan baik misalnya memperhatikan masyarakat dengan baik.
"Petugas partai, itu masalahnya. Saya tidak berani, aku takut ada cobaan ke aku tapi wargaku yang kena. Tapi selama ini aku tidak pernah dikomplain," katanya.
Nama Risma dikabarkan bakal diusung kembali oleh PDI-P sebagai calon dalam pemilihan Wali Kota Surabaya 2015. Risma sebelumnya turut menghadiri Kongres IV PDI di Inna Grand Beach, Sanur, Bali, Kamis (9/4).
Kedatangan Risma seakan memberikan sinyal jika PDI-P akan kembali mengusungnya di Pilkada desember 2015. Namun Risma yang diusung partai itu tidak terdaftar sebagai kader PDI-P dan tidak memiliki kartu anggota.