Selasa 14 Apr 2015 09:07 WIB

UN Berbasis Komputer Dinilai Hemat Anggaran

Siswa mengikuti Ujian Nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia berbasis komputer di SMKN 28, Jakarta Selatan, Senin (13/4).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Siswa mengikuti Ujian Nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia berbasis komputer di SMKN 28, Jakarta Selatan, Senin (13/4).

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur Piter Manuk menilai pelaksanaan Ujian Nasional (UN) berbasis komputer yang diprogramkan mulai tahun ini lebih menghemat anggaran setiap sekolah.

"Kalau UN dengan kertas, sekolah harus keluarkan anggaran lagi untuk mencetak soal ujian, serta lembaran jawaban," katanya di Kupang, Selasa (14/4).

Ia menjelaskan jika ujian menggunakan kertas pemerintah daerah juga perlu melakukan lelang dan tentu saja membutuhkan biaya yang besar.

Sedangkan untuk pengawaspun menurutnya tidak akan sebanyak ujian menggunakan kertas, sebab untuk pengawas UN berbasis komputer hanya membutuhkan satu teknisi, pengunduh soal dan satu pengawas.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Sekolah Sekolah Menengah Kejuruan 1 Kupang, Mathias M Beeh. Menurutnya dengan UN berbasis komputer tersebut sekolahnya tidak perlu memperbanyak soal-soal ujian di tempat-tempat fotokopi.

"Ini sangat sederhana, yang penting di sekolah kita mempunyai fasilitas listrik yang memadai, komputer serta fasilitas internet," tuturnya.

Sementara itu menurutnya, UN berbasis komputer tersebut tidak perlu membuat siswa untuk ke sana kemari guna mencari pensil khusus, mistar khusus penghapus khusus untuk bisa mengerjakan soal-soal yang ada.

Selain itu menurutnya dengan menggunakan kertas, siswa akan selalu berhati-hati dalam mnegerjakan soal-soal UN tersebut sebab tidak ingin ada kesalahan dalam melingkar.

"Bisa juga mereka takut kalau kertas ujiannya terkena keringat dan sebagainya yang dapat membuat mereka panik," katanya.

Mathias menilai, walaupun soal-soal yang diberikan dari UN berbasis komputer tidak jauh berbeda UN menggunakan kertas, namun akan lebih baik jika ke depannya semua sekolah di NTT bisa menggunakan UN komputer. "Mungkin dalam ujian-ujian sekolah, kami rencanakan akan menggunakan komputer," tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement