Selasa 14 Apr 2015 07:43 WIB

Masyarakat Banten Deklarasikan Anti-ISIS

Warga Banten yang tergabung dalam Front Masyarakat Banten Anti-ISIS (F-MBAI) melakukan aksi dan deklarasi gerakan menolak Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Foto: F-MBAI
Warga Banten yang tergabung dalam Front Masyarakat Banten Anti-ISIS (F-MBAI) melakukan aksi dan deklarasi gerakan menolak Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Warga Banten yang tergabung dalam Front Masyarakat Banten Anti-ISIS (F-MBAI) melakukan aksi dan deklarasi gerakan menolak Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Deklarasi diikuti organisasi mahasiswa, ormas Islam, ormas kebudayaan, dan masyarakat luas digelar di depan Pendopo Kabupaten Serang, Senin (13/4).

Koordinator (F-MBAI), Embay Mulya Syarief yang bertindak sebagai pembina upacara mengatakan, deklarasi tersebut penting dilakukan agar masyarakat Banten, termasuk generasi muda, mengetahui bahwa apa yang dilakukan oleh ISIS adalah salah dan tidak sesuai dengan ajaran agama Islam.

"FMBAI sepakat menyatakan sikap, menjadi warga Banten anti ISIS. Sebelumnya kita setidaknya sudah dua kali melakukan deklarasi anti-ISIS, tetapi pada kali ini lebih banyak dengan para tetua dan tokoh masyarakat," kata Embay dalam keterangannya.

Embay mengungkapkan, para generasi muda perlu mendapatkan perhatian agar tidak terjerat paham ISIS yang menyesatkan. Apalagi secara ideologi pemuda dan remaja kini semakin tidak jelas karena lebih banyak terpengaruh oleh hal-hal yang bersifat pragmatis. Hal ini bahkan diperparah dengan hilangnya pelajaran di sekolah mengenai kisah para pahlawan yang merebut kemerdekaan dengan darah dan nyawa.

Ia menjelaskan, ISIS selama ini telah melakukan penipuan, pembantaian, dan perusakan terhadap ajaran yang sebetulnya melanggar ajaran agama Islam. "ISIS memaksakan kehendak, yang tidak mengikuti kehendaknya disebut kafir, ini jelas bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila terutama sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa," ungkap Embay.

Menurutnya, untuk membentengi masyarakat dari paham ISIS, ada dua gerakan yang harus dilakukan, yaitu gerakan ideologi dan ekonomi. Gerakan ideologi adalah memberikan pemahaman bahwa ideologi rakyat Indonesia adalah Pancasila. Indonesia yang didirikan oleh para pejuang harus dipertahankan. Sehingga tidak ada ideologi lain yang bisa merasuki pikiran masyarakat Banten.

"Jadi mencegah lebih baik dengan sosialisasi soal ideologi negara. Jangan sampai anak-anak kita tidak tau soal ideologi negara yakni Pancasila," ujar Embay.

Sedangkan, ujar dia, gerakan ekonomi harus didorong untuk memperbanyak kewirausahaan yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan mengatasi pengangguran. Sebab pengangguran dapat dengan mudah diiming-imingi uang oleh orang yang mendukung ISIS.

Sementara tokoh pemuda Banten, Makmun Muzaki dalam orasinya mengatakan, janji perbaikan ekonomi bagi pengikut ISIS tidaklah benar, semua itu hanya kebohongan semata demi menarik dan merekrut masyarakat awam. "Kita pastikan bahwa deklarasi ini akan kita follow up ke Pemerintah Provinsi Banten dan pusat untuk memastikan masyarakat Banten siap membela negara ini dengan berjuang dan memerangi ISIS di Tanah Air," tegasnya.

Kapolda Banten Brigjen Pol Boy Rafli Amar yang turut hadir dalam deklarasi tersebut juga mengungkapkan bahwa para generasi muda harus dibentengi dengan keimanan dana pengetahuan mengenai ideologi Pancasila.

"Tentunya dengan adanya deklarasi ini sangat baik karena mengajak para generasi muda di Indonesia khususnya di Banten agar kita dapat mempersempit ruang gerak mereka-mereka yang  ingin menyebarkan paham yang tidak sesuai  dengan nilai-nilai dasar bangsa Indonesia,” kata Boy.

Terkait adanya informasi yang mengindikasikan ada upaya perekrutan terhadap beberapa warga khususnya di wilayah Banten untuk bergabung dengan ISIS  melalui internet, Boy mengaku belum bisa memastikan. Demikian pula terkait dengan kabar adanya panglima ISIS wilayah Jawa yang berada di Serang. Menurutnya, berita itu belum bisa dipercaya. 

Hadir pula dalam acara tersebut Kepala Kesbangpol Provinsi Banten Rusdjiman, Komandan Korem 064/MY Kolonel Kav. Ana Supriatna, Komandan Grup 1 Kopassus Kolonel Inf. Sudaryanto, Sekda Kabupaten Serang Lalu A Rais, dan Dandim 0602 Serang Letkol Inf Suwondo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement