REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR -- Tidak semua rumah di Kabupaten Karanganyar, Jateng, sudah memiliki fasilitas jamban. Berdasar pemetaan data yang dimiliki pemkab setempat, tercatat 22.013 rumah yang belum memiliki jamban keluarga.
Sekretaris Daerah (Sekda), Samsi, minta seluruh pemerintah tingkat kecamatan, berikut Puskesmas, untuk mendata kembali warga yang belum memiliki jamban keluarga. "Barangkali masih banyak lagi yang belum terdata," katanya, Selasa (14/4).
Seperti diketahui, saat ini masih ada sekitar 22.013 rumah di Kabupaten Karanganyar yang belum memiliki jamban. Hal itu harus segera diatasi untuk menghindari adanya perilaku buang air besar sembarangan yang dapat mengganggu kebersihan lingkungan.
Selain menyelesaikan pengadaan jamban keluarga, Pemkab Karanganyar juga merealisir pengadaan air bersih. Rencana aksi daerah air minum dan penyehatan lingkungan musti didukung. Guna merealisir rencana ini, pihak DPU (Dinas Pekerjaan Umum) untuk memetakan daerah yang rawan air bersih.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Karanganyar, Sundoro, mengatakan, persoalan jamban tersebut tersebar di semua kecamatan di Karanganyar. Melalui kerjasama dengan perusahaan, pihaknya berharap persoalan itu dapat tertangani. "Pendataan akan dilakukan di semua kecamatan. Bukan hanya di Kecamatan Karanganyar saja".
Guna merealisir pengadaan jamban keluarga dan air bersih, pemkab menggandeng sejumlah perusahaan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mengatasi masalah ini. Selain itu, pemkab juga meminta DPU untuk memetakan daerah rawan air bersih di seluruh wilayah.