REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama ingin agar pelaksanaan kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau car free day pada setiap Minggu, berjalan dengan lebih tertib dan teratur.
"Karena sejauh ini yang saya lihat sepertinya warga masyarakat yang hendak berolah raga saat car free day justru merasa terganggu dengan banyaknya aktivitas," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (13/4).
Pria yang akrab disapa Ahok itu menilai, saat ini terdapat banyak sekali panggung kegiatan yang digelar bersamaan dengan car free day, yang justru mempersulit warga yang
ingin berolahraga.
"Karena banyaknya panggung-panggung kegiatan yang berdiri di badan jalan itu, akhirnya warga yang ingin berolah raga tidak dapat bergerak dengan leluasa," ujarnya.
Oleh karena itu, dia pun meminta pihak perusahaan yang berkeinginan untuk menawarkan produk-produknya agar tidak memanfaatkan kegiatan car free day.
"Kami minta perusahaan yang mau menjual produk-produknya agar menyewa tempat lain, misalnya di mal atau di tempat-tempat lain. Yang penting, jangan pasang iklan sembarangan di tengah jalan, karena menghambat orang yang mau berolah raga," jelasnya.
Selain iklan dan panggung-panggung kegiatan, mantan Bupati Belitung Timur itu juga menilai para pedagang yang berjualan di sepanjang area car free day perlu ditata lebih baik lagi.
"Kemudian, untuk kegiatan-kegiatan politik selama car free day, silakan saja, asalkan tidak sampai mendirikan panggung-panggung yang kemudian malah mengganggu orang yang ingin berolah raga," katanya.
Ahook menambahkan dalam rangka pelaksanaan Konferensi Asia-Afrika (KAA) pada 19 hingga 24 April 2015, kegiatan car free day rencananya akan dihentikan untuk sementara waktu.