REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri, dinilai tidak akan takut kehilangan Jokowi jika Jokowi tidak lagi ingin menjadi petugas partai. Hal tersebut ditegaskan dalam pidato sambutannya dalam Kongres IV PDIP di Sanur, Bali, beberapa waktu lalu.
"Dia (Mega) tidak takut kehilangan Jokowi, karena (dalam sambutan) ada kalimatnya 'jika tidak merasa sebagai petugas partai, silakan keluar dari partai'," ujar pengamat politik Universitas Jayabaya, Lely Arianie saat dihubungi Republika, Senin (13/4).
Menurutnya jika tidak ada sesuatu yang dianggap meresahkan, tidak mungkin Mega mengatakan hal seperti itu. Hal ini tentunya berkaitan dengan sindiran Mega mengenai penumpang gelap di dalam pemerintahan.
Lely melanjutkan, saat kampanye, Mega memiliki tim dari Megawati Institute yang bersiap membantu pemerintah merencanakan program kerakyatan.
Namun tim yang ada sejak masa kampanye Mega-Prabowo pada 2009 silam tersebut ternyata tidak dimasukkan ke dalam kabinet. Justru, kata dia, orang-orang yang dianggap penumpang gelap itulah yang menguasai kabinet.
"Orang yang pada saat itu berdarah-darah dan bekerja sampai malam, mereka yang menggagas konsep ekonomi kerakyatan Jokowi JK, nawa cita, malah tidak masuk kabinet," jelasnya.