REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pencalonan Tri Rismaharini sebagai wali kota Surabaya untuk periode kedua masih menjadi teka-teki.
Hingga saat ini PDI Perjuangan, sebagai partai pengusung utama, belum memutuskan apakah akan kembali mengusung wali kota berprestasi itu maju dalam Pilkada mendatang.
Dalam konfrensi cabang PDIP Surabaya, Risma ditolak para kader karena dianggap kurang berkontribusi terhadap partai. Meskipun begitu, banyak analis politik menyebut Risma akan kembali dijagokan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Terakhir, Risma melewatkan beberapa hari mengikuti Kongres PDIP di Bali. Namun, ia mengaku belum ada pembicaraan apapun dengan Megwati karena padatnya agenda.
"Enggak sempet lah, orang acaranya mepet-mepet," ujarnya sambil tertawa, dijumpai wartawan usai melakukan sidak Ujian Nasional (UN) di Surabaya, Senin (13/4).
Di Surabaya, sikap diam sang Wali Kota soal Pilkada telah membuat suasan politik penuh dengan spekulasi. Kalangan partai, melalui media massa, kerap meminta Risma untuk angkat bicara soal pencalonannya. Pernyataan sikap Risma hingga kini sangat dinanti, dan dipercaya dapat merubah konstelasi politik secara drastis.
Digoda bahwa warga Surabaya menunggu sikap pencalonan sang Petahana, Risma tetap enggan berbicara lugas. "Warga Surabaya tahulah yang terbaik untuk mereka," ujar ibu dua anak itu sambil berlalu.