REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sejumlah partai politik mencari sosok alternatif calon Wali Kota Surabaya selain calon petahana Tri Rismaharini pada pilkada yang akan digelar Desember 2015. Ketua DPC Partai Gerindra Sutadi di Surabaya, Ahad (12/4), mengatakan partainya mensyaratkan calon Wali Kota Surabaya mendatang, salah satunya wajib berasal dari kalangan politisi yang mengerti regulasi.
"Siapapun yang akan menjadi wali kota mendatang harus memiliki orientasi membangun Surabaya lebih baik. Syaratnya politisi yang mengerti regulasi," katanya pada diskusi yang diselenggarakan oleh Partai Nasdem Surabaya itu.
Menurut dia, parpol harus berani mengkritisi kebijakan yang ada di pemerintah kota. Ia menekankan persoalan pengangguran, kemiskinan yang sampai saat ini jumlahnya masih tinggi perlu disoroti bersama untuk perbaikan penanganan di masa mendatang.
"Sebagai warga, jangan mudah puas. Melihat keberhasilan Bu Rismaharini saja sudah puas. Banyak hal yang kurang dan perlu dilengkapi," katanya.
Tentunya, lanjut dia, pada pilkada mendatang perlu ada sosok yang berani berkompetisi dengan calon petahana Rismaharini. "Saya sepakat dengan pernyataannya Cak Syamsul Arifin (Ketua DPC PKB Surabaya). Harus ada yang berani," katanya.
Sementara itu, Syamsul Arifin mengatakan harus ada keberanian untuk maju sebagai cawali dalam Pilkada Surabaya mendatang. "Jangan belum-belum ketakutan bersaing dengan calon yang dianggap kuat," katanya.
Mengenai koalisi dengan partai lain, lanjut dia, pihaknya masih menunggu perkembangan politik menjelang Pilkada mendatang. "Sebelum ada kepastian dari calon yang kuat, ya kami belum berani membuat keputusan," katanya.
Hal sama juga dikatakan Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Surabaya Buchori Imron. Ia mengatakan bahwa sosok pemimpin Surabaya harus cerdas dan cerdik.
"Begitu juga harus paham dan mengerti akan politik," katanya.