REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- International Festival of Language and Culture yang kali ini digelar di Indonesia diharapkan bisa menghubungkan seluruh dunia lewat bahasa budaya.
Ketua Kordinator International Festival of Language and Culture untuk Indonesia, Huseyin Kan, menyampaikan harapannya agar pagelaran musik dan tari tersebut bisa menghubungkan seluruh dunia lewat satu bahasa, yaitu bahasa budaya.
Menurutnya, IFLC adalah pagelaran seni yang akan menunjukkan keberagaman bangsa, negara dan juga agama tidak menjadi alasan untuk berbeda satu sama lain.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Huseyin Kan yang ditemui saat mengawasi gladi resik pada Jum'at (10/4) sore, di Theatre Jakarta, Cikini, Jakarta Pusat.
Huseyin juga mengatakan tujuan perdamaian dan persatuan itulah yang menjadi salah satu alasan IFLC diselenggarakan secara gratis. "Semoga acara ini bisa menghubungkan dunia lewat bahasa budaya," kata dia.