Sabtu 11 Apr 2015 19:00 WIB

Promosikan Kopi, Film

Rep: Sonia Fitri/ Red: Dwi Murdaningsih
kopi
Foto: corbis
kopi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sineas muda Indonesia berbakat Budi Kurniawan menampilkan film terbarunya bertajuk "Biji Kopi Indonesia" (Aroma of Heaven) di Pameran Kopi Amerika Washington, D.C pekan ini. Hal tersebut juga sekaligus merespons tren para roaster atau pemilik coffee shop di Amerika Serikat  (AS) yang membeli kopi langsung dari para petani dengan berkunjung ke pertanian mereka. Pemutaran film dilakukan di hari kedua pameran Specialty Coffee Association of America (SCAA) yang diselenggarakan di Seattle, Washington, D.C, Amerika Serikat (AS) pada 9-12 April 2015.

"Kita ingin menunjukkan secara visual mengenai pertanian kopi serta sejarah dan tradisi kopi Indonesia kepada para roaster atau buyer kopi di AS agar mereka tertarik membeli dan sekaligus berkunjung ke Indonesia," kata Atase Perdagangan RI di Washington D.C AS Ni Made Ayu Marthini.

Promosi yang dibarengi inovasi dan kreativitas itu juga bertujuan mendongkrak perdagangan kopi Indonesia di Amerika.Dengan memutar film, Made berharap masyarakat dan pengusaha Amerika makin gandrung berwisata ke Indonesia meningkatkan transaksi pembelian kopi dari Indonesia. Pada ujungnya, upaya tersebut akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Tidak hanya melalui sektor pariwisata, tetapi juga perdagangan.

Lebih lanjut, sutradara film Budi Kurniawan menerangkan, Aroma of Heaven mengangkat cerita tentang beberapa lokasi penanaman kopi yang ada di Indonesia, seperti di Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Papua. Penonton diajak melihat pegunungan Gayo yang kandungan tanah vulkaniknya memberi cita rasa unik bagi biji kopi yang ditanam di wilayah tersebut.

Film, kata dia, terinspirasi oleh banyaknya varian kopi di Tanah Air. "Indonesia memiliki banyak varian kopi, tetapi belum banyak yang mendokumentasikannya," katanya. Menurut Budi, yang membedakan film ini dengan film kopi lainnya adalah ceritanya lebih mendalam tentang tata cara penyajian dan budaya minum kopi di Indonesia, serta keterikatan batin antara petani dengan kopinya.

Sekilas tentang SCAA, ia merupakan asosiasi speciality coffee terbesar di AS dan di dunia dengan hampir 3 ribu anggota perusahaan. SCAA didirikan pertama kali pada 1982 oleh sekelompok ahli kopi yang mencari wadah yang sama untuk mendiskusikan permasalahan dan penetapan standar kualitas perdagangan komoditas specialty coffee.

Para anggotanya dianggap sebagai pendorong pertumbuhan industri specialty coffee pada 25 tahun belakangan ini. Setiap tahunnya, SCAA mengadakan pameran yang dilakukan secara bergilir di East Coast dan West Coast.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement