Ahad 28 Jan 2018 14:20 WIB

Ganjar Ingin Pasarkan Kopi Wonosobo Ke Luar Negeri

Kopi Wonosobo mempunyai cita rasa dan aroma khas yang membuat beda.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO --- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ingin produk kopi Wonosobo bisa dipasarkan ke luar negeri. Menurut Ganjar, Kopi Wonosobo mempunyai cita rasa dan aroma khas yang membuat beda dengan kopi dari daerah lainnya.

"Semalam saya dijamu kopi di Wonosobo yang sudah punya indikasi geografis, kopinya bagus banget. Artinya Wonosobo dan sekitarnya punya kopi berskala internasional," ujar Ganjar di Solo pada Ahad (28/1).

Meski mempunyai cita rasa yang khas, namun kopi asal Wonosobo belum banyak diketahui orang. Karenanya Ganjar pun ingin mengenalkan kopi Wonosobo supaya bisa menjadi primadona di pasar kopi dunia.  Lebih lanjut dia mengungkapkan, dengan banyaknya ragam kopi di tiap daerah, Indonesia mestinya menjadi kiblat pasar kopi dunia baik. Ia menyayangkan sebab negara yang lebih dikenal jago dalam membuat kopi adalah Italia.

"Mereka nggak punga bibitnya, sementara kita punya kopi dengan berbagai rasa. Ini yang ingin kita dorong, kita punya potensi untuk dipromosikan agar mendunia," katanya.

Ganjar pun optimistis kopi-kopi produk petani di Jateng bisa merajai pasar kopi dunia. Hanya saja, Ganjar mengingatkan kepada produsen kopi lokal agar menjaga kualitas produk kopi yang dijualnya.  Gajar pun siap mendekatkan para penjal kopi tanah air dengan para penikmat kopi di berbagai belahan dunia melalui kerjasama penyelenggaraan kopi tanah air.

Dia mencontohkan belum lama ini, produk kopi asal para petani Semaramg bisa tembus ke padar Australia. Beberapa daerah lainnya di Jawa Tengah bahkan sudah mencapai pasar Eropa.  Bahkan kopi dari Kabupaten Kebumen sudah dipamerkan dalam festival kopi di Rusia. Untuk bisa merebut pasar internasional, Ganjar berharap penjual kopi di tanah air memaksimalkam penjualan melalui pasar daring.

"Saya berkunjung ke Polandia, ada Java Kopi ada Luwak Kopi itu yang terkenal disana. Menariknya itu made in Ceko, diolah dipackaging disama," katanya.

Ganjar mengatakan Pemerintah Provinsi mempunyai tugas untuk malakukan pendampingan, pelatihan hingga membuka akses permodalan agar pasar kopi lokal bisa berkembang.  Lebih dari itu, ia ingin mendatangkan ahli-ahli dibidang peracikan kopi agar dapat membantu para pemula sehingga menghasilkan kualitas kopi terbaik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement