Sabtu 11 Apr 2015 03:00 WIB

Pengamat: Sebaiknya Risma Perbaiki Hubungan dengan PDIP

Tri Rismaharini - Walikota Surabaya
Foto: Republika/ Wihdan
Tri Rismaharini - Walikota Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA-- Pengamat politik dari Universitas Airlangga Surabaya Suko Widodo menilai PDIP tidak ingin kehilangan kekuatan yang ada pada diri Wali Kota Surabaya Rismaharini, sehingga berencana mengusungnya kembali maju di Pilkada Surabaya 2015.

"Justru Rismaharini menjadi simbol bagi PDIP," kata Suko Widodo kepada wartawan di Surabaya, Jumat (10/4).

Namun, lanjut dia, yang menjadi persoalan ke depan adalah soal komunikasi politik Rismaharini. Selama ini, lanjut dia, komunikasi politik Rismaharini dengan PDIP buntu. "Risma akan lebih bagus kalau dia mau memperbaiki komunikasinya dengan PDIP jika hendak maju kembali lewat PDIP," ujarnya.

Kabar bahwa PDIP akan mengusung kembali Tri Rismaharini berpasangan dengan Wisnu Sakti Buana muncul setelah ada pertemuan antara Tri Rismaharini dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat Kongres ke IV DPP PDIP di Bali pada Kamis (9/4).

Bahkan, lanjut dia, sejumlah elit politik di DPP PDIP dan DPD PDIP Jatim juga mengatakan bahwa persoalan Pilkada di Surabaya sudah selesai karena sudah ada kesepakatan mengusung Risma dan Wisnu. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sendiri tidak menanggapi adanya kabar bahwa dirinya berpeluang mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP untuk berpasangan kembali dengan wakilnya Wisnu Sakti Buana maju dalam Pilkada Surabaya 2015.

Bahkan Risma justru berbalik tanya kepada media tentang keputusan pemasangannya tersebut. "Menurut kamu bagaimana?" tanya Risma singkat usai mengikuti rapat paripurna di gedung DPRD Surabaya, Jumat.

Sementara itu, wakil ketua DPC PDI P Surabaya, Baktiono menegaskan bahwa hasil Kongres PDI P IV di Bali masih belum memutuskan rekomendasi untuk calon Wali Kota Surabaya. Terkait tentang Risma yang dikabarkan bakal diusung kembali oleh PDIP, menurutnya, baru berupa kabar burung.

"Biasa, namanya juga politik," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement