REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Eva Sundari mengakui salah satu anggota DPRD Maluku berinisial EH yang tertangkap dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK adalah kader PDIP. Eva membenarkan hal tersebut setelah ia melakukan konfirmasi kepihak DPW Bali dan menonton siaran televisi.
"Ya, benar itu kader kami, tapi saya enggak paham kronologis jelasnya seperti apa, saya hanya melihat dari televisi," kata Eva saat dihubungi Republika, Jumat (10/4).
Eva mengatakan, PDIP tentu akan menindak tegas kader yang telah berbuat tindakan memalukan dan mencemarkan nama baik partai. Apalagi, ia ditangkap sesaat usai kongres PDIP digelar. (Baca juga: KPK Tangkap Tangan Terduga Korupsi di Bali )
Namun, Eva enggan menyebutkan nama dari kader tersebut. Ia mengatakan agar pihak yang berwenang, dalam hal ini KPK yang menjelaskan secara lebih jelas, baik dari alasan penangkapan, kasus, maupun kronologis penangkapan.
Seperti diketahui, partai berlambang banteng moncong putih ini sedang melakukan kongres pengukuhan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum di pulau dewata. Eva sendiri enggan mengaitkan peristiwa penangkapan itu dengan kongres. Menurutnya, hal tersebut sudah diluar dari urusan kongres.
OTT yang dilakukan KPK di Bali berhasil menciduk lima anggota dewan perwakilan rakyat daerah Bali. Para tersangka langsung dibawa ke kantor KPK di Jakarta sekitar pukul 20.20, Kamis (9/3). Kelimanya langsung ditahan di rutan KPK. Namun, hingga kini pihak KPK belum memberikan pernyataan resmi terkait penangkapan tersebut. Juru bicara KPK, Priharsa yang dihubungi belum mengangkap telepon.