Kamis 09 Apr 2015 22:18 WIB

PDIP Ganti Ketum Kalau Mega tak Mau Lagi Menjabat

Rep: C23/ Red: Indira Rezkisari
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (ketiga kiri) dipandu pimpinan sidang Frans Lebu Raya (ketiga kanan) bersiap mengucapkan sumpah pengangkatan saat Kongres IV PDI Perjuangan di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali, Kamis (9/4).
Foto: Antara/Andika Wahyu
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (ketiga kiri) dipandu pimpinan sidang Frans Lebu Raya (ketiga kanan) bersiap mengucapkan sumpah pengangkatan saat Kongres IV PDI Perjuangan di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali, Kamis (9/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Political Communication Institute Heri Budianto menjelaskan terpilihnya Megawati Soekarnoputi sebagai Ketua Umumn(Ketum) PDIP menandakan sosoknya telah menjadi ruh di partai tersebut. Menurutnya, Megawati tidak akan menjadi Ketum PDIP lagi ketika dirinya tidak menginginkannya.

"Regenerasi ini sempat ingin terjadi pasca pemilu 1999. Tapi tidak ada yang mampu bersaing dengan Megawati," jelas Budianto, Kamis (9/4). Sekarang, tambahnya, juga masih ada yang belum sanggup bersaing dengan Megawati untuk menjadi Ketum PDIP. "Sekalipun itu sosok Presiden Joko Widodo.

Budianto mengungkapkan sosok Megawati memang sudah sangat lekat dengan PDIP. "Dan popularitas Megawati itu melebihi Partai PDIP sendiri," tambahnya.

Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri resmi kembali menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk periode 2015 hingga 2020. Pengukuhan dilakukan dalam Kongres ke IV PDI Perjuangan di Sanur, Bali, Kamis (9/4). Pengukuhan sendiri dilakukan singkat saja. Hanya berselang jam pasca pidato pembukaan kongres, Megawati resmi diambil sumpahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement