REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Aksyena Ahad Dori (20) mahasiswa Universitas Indonesia jurusan biologi ditemukan tewas mengapung di danau kampus. Hingga kini, polisi masih belum bisa mengungkap penyebab kematian Aksyena.
"Kasus ini belum jelas karena sulit mengungkapkan bunuh diri atau pembunuhan. Kita juga sudah lakukan olah tempat kejadian perkara (tkp) sampai dua kali," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul, Kamis (9/4).
Martinus mengatakan, hingga saat ini polisi masih mengumpulkan sebanyak mungkin informasi dari masyarakat. Selain itu, 17 saksi juga sudah diperiksa terkait kematian Ace sapaan akrab Aksyena. Saksi tersebut yakni teman, pihak kampus dan keluarga korban.
"Dari H-3 sebelum dia meninggal kita cari informasi aktivitas yang dilakukannya. Mulai dari tempat kos termasuk tempat sebelum korban ditemukan tak bernyawa lagi", kata Martinus.
Martin menilai bila indikasi bunuh diri akan diterima dan dianalisis. Hasil olah TKP yang dilakukan sebanyak dua kali hanya menemukan informasi yang terpotong-potong seperti puzzle.
"Tapi akan tetap kami analisis seperti jumlah batu yang ada di korban apakah bisa menenggelamkan atau tidak. Sejauh ini kami belum bisa menyimpulkan penyebab kematiannya", katanya.
Sebelumnya, Ace ditemukan mengapung di danau kenanga UI, Depok, Jawa Barat. Ia ditemukan dengan tas ransel hitam berisi batu.