Kamis 09 Apr 2015 17:56 WIB

Hanya 57 Sekolah di Jabar yang Siap UN Berbasis Komputer

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Hazliansyah
Sejumlah siswa SMK Negeri 2 Solo mengerjakan soal latihan Ujian Nasional (Unas) 2015 secara online di aula sekolah setempat, Solo, Jawa Tengah, Rabu (1/4).
Foto: Antara/Maulana Surya
Sejumlah siswa SMK Negeri 2 Solo mengerjakan soal latihan Ujian Nasional (Unas) 2015 secara online di aula sekolah setempat, Solo, Jawa Tengah, Rabu (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Provinsi Jawa Barat siap menggelar Ujian Nasional (UN). Namun, tak seluruh sekolah siap mengikuti Ujian Nasional (UN) berbasis komputer atau Computer Base Test (CBT).  

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Asep Hilman mengatakan, hanya 57 sekolah di Jawa Barat yang siap mengikuti UN CBT. Ke-57 sekolah tersebut terdiri dari SMA, SMK serta SMP yang tersebar di berbagai Kabupaten/Kota di Jawa Barat.

"Di Jawa Barat memang relatif sedikit sekolah yang siap mengikuti UN CBT. Di Kota Bandung saja hanya ada 3 SMK yang siap," ujar Asep kepada wartawan di Gedung Sate, Kamis (9/4).

Asep mengatakan, ke-57 sekolah tersebut terdiri dari 35 SMK, 19 SMA dan 3 SMP. Menurutnya, secara operasional, ke-57 sekolah tersebut memang sudah sejak awal digulirkan wacana UN CBT ini.

"Untuk jenjang SMA/SMK, UN CBT ini akan berlangsung pada 13 April hingga 21 April 2015. Sementara untuk UN konvensional digelar pada 13 sampai 16 April 2015," katanya.

Terkait distribusi soal Ujian Nasional (UN), kata dia, akan dimulai pada Kamis (9/4). Soal UN akan didistribusikan dari titik bongkar tingkat Provinsi yang berada di Bogor ke masing-masing titik bongkar di 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat.

Titik bongkar tersebut, kata dia, sudah ditentukan di masing-masing kabupaten/kota. Titik bongkar dipilih berdasarkan kapasitas dan kemampuan tempat tersebut untuk melakukan penyimpanan soal-soal UN.

Distribusi soal ini, kata dia, didahulukan ke tempat-tempat yang terhitung jauh dan terpencil. Dengan begitu, diharapkan soal tersebut bisa datang ke setiap daerah di Jawa Barat secara bersamaan.

"SOP (standar operasi prosedur)-nya memang begitu, kami dahulukan distribusi untuk kabupaten/kota terjauh,’’ katanya. 

Asep juga minta jaminan ke perusahaan agar kendaraan yang dipakai untuk distribusi adalah kendaraan yang tangguh untuk berbagai medan jadi tidak menganggu distribusi naskah soal nanti. Untuk  tingkat kebocoran soal Ujian Nasional (UN), Asep memprediksi tahun ini tidak akan terlalu tinggi.Karena, UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan siswa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement