REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kurang dari satu bulan lagi puncak peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) yang merupakan agenda nasional akan dilaksanakan di Bandung. Meski begitu, dana bantuan pusat yang sudah cair tidak sampai 10 persen dari yang diajukan.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyatakan pihaknya mengajukan dana untuk persiapan peringatan KAA sekitar Rp 10 miliar. Sedangkan dana yang baru cair ada di kisaran ratusan juta.
"(Dana) yang turun baru buat pemindahan patungnya Pak Sunarya itu," ungkap Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat ditemui di Balai Kota, Kamis (9/4).
Ridwan menyatakan lambatnya pencairan dana dari pusat ini dikarenakan adanya prosedur yang cukup panjang. Sebelum cair, dana bantuan dari pusat tersebut harus diperiksa terlebih dahulu oleh internal inspektorat departemen. Setelahnya, masih harus dicek juga urusan mengenai surat-surat pencairan dana.
Ridwan juga mengakui keterlambatan pencairan dana bantuan ini menjadi hambatan tersendiri. Akan tetapi, Ridwan telah mempersiapkan rencana cadangan untuk mengantisipasi jika dana tidak cair. Terkait hal ini, Ridwan telah meminta agar panitia untuk membuat perhitungan paling minimal untuk berjaga-jaga.
Salah satu contohnya ialah rencana pemecahan rekor permainan 20 ribu angklung. Jika dana bantuan bisa dicairkan, maka dalam penampilannya nanti para pemain akan mengenakan seragam kaos yang sama. Akan tetapi, jika dana tidak cair maka tidak ada pengadaan seragam kaos.
"Untuk makanan juga bawa sendiri, urunan (patungan) aja," lanjut Ridwan.
Ridwan menyatakan saat ini keyakinannya terhadap pencairan dana bantuan pusat menjadi 50:50. Jika dana bantuan bisa dicairkan, Ridwan menyatakan peringatan KAA akan berlangsung dengan luar biasa. Akan tetapi jika dana bantuan tidak bisa cair, maka peringatan KAA akan tetap berlangsung secara minimalis.
"Sampai terbawa mimpi. Malam mimpi KAA, bangun pagi ngurusin KAA juga," terang Ridwan.