Kamis 09 Apr 2015 10:42 WIB

PR Mega Sebagai Ketua Umum

Rep: c15/ Red: Angga Indrawan
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berbincang dengan Joko Widodo.
Foto: Antara
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berbincang dengan Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik, Maswadi Rauf mengatakan jika Megawati Soekarno Putri menjadi ketua umum lagi, maka selama lima tahun kedepan merupakan pekerjaan rumah yang berat. Mengingat usia dan batasan progresivitas Mega, harusnya ia ingat tak selamanya ia menjadi penguasa di partai berlambang moncong putih tersebut.

Megawati, kata Maswadi, harus bisa meregenerasi ideologinya dan dominasi Soekarno dalam PDIP kepada penerusnya. "Mega harus bisa mengkader, entah itu di Puan, ataupun jika ia hendak memodernkan PDIP, ia harus bisa mengkader sosok muda dengan baik." ujar Maswadi saat dihubungi Republika, Kamis (9/4).

Maswadi menilai jika Mega tak kunjung menguatkan strategi dan membangun kader, maka 2020 saat masa kejayaannya habis PDIP berada di ambang pergesekan tajam. Maswadi menilai Mega tak mungkim tak sadar atas kondisi itu.

Memang, hari ini menurut Maswadi belum ada sosok pemberharu dalam PDIP. Semua masih terfokus pada satu titik, yaitu Megawati Soekarno Putri. Namun, hal ini bisa jadi menjadi lonceng masa depan PDIP. Sebab, mempertahankan feodalisme partai bukan persoalan yang gampang.

"Kaderisasi ataupun penanaman ideologi soekarnois memang harus dimulai sejak sekarang," ujar Maswadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement