Rabu 08 Apr 2015 14:08 WIB

Yenni Wahid: Saya Yakin Pemerintah Sekarang Mau Mendengar

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Erik Purnama Putra
Direktur Wahid Institut Yenny Wahid.
Foto: Republika/Wihdan
Direktur Wahid Institut Yenny Wahid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Putri almarhum Gus Dur, Yenni Wahid optimistis kepada pemerintah yang sekarang terhadap pengelolaan air. Direktur Wahid Institut tersebut, yang menjadi salah satu pembicara dalam peluncuran buku Tata Kelola Air di Paris di Jakarta, Rabu (8/4) siang, menyampaikan keyakinannya kepada pemerintahan saat ini mengenai pengelolaan air.

Menurut Yenni, alasan pemerintah harus memegang wewenang atas pengelolaan air karena air menjadi salah satu hal yang utama dalam hidup. "Semua orang memiliki kepentingan di dalamnya jika menyangkut masalah air," katanya.

Menurutnya, pengaruh air sangat luar biasa bagi semua orang, apalagi, bagi masyarakat Indonesia. Yenni juga menyampaikan keprihatinannya akan banyaknya orang Indonesia yang masih belum memiliki air, padahal, jumlah air di Indonesia sangat melimpah.

Mantan ketua umum Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru tersebut juga menjelaskan kalau saat ini adalah sebuah momentum yang tepat untuk membangun sistem air yang lebih manusiawi bagi masyarakat luas. Ia berpendapat keterlibatan pihak swasta selama ini, tidak banyak membawa kesejahteraan bagi masyarakat, khususnya masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Yenni menjelaskan ketidakmerataan kesejahteraan bahkan terjadi di ibu kota, seperti di Jakarta Barat, di mana banyak masyarakatnya yang masih harus membeli air untuk kebutuhannya. Ia juga menganggap kalau selama ini masyarakat dibuat bingung harus ke mana mengadukan permasalahan air karena semua pihak saling melempar tanggung jawab.

Terakhir, Yenni mengiimbau kepada pemerintah, baik pemerintah kota maupun pemerintah pusat, agar lebih percaya diri untuk mengelola air. Ia juga yakin kalau pemerintah yang saat ini memimpin mau mendengarkan apa saja keluhan masyarakat. "Saya yakin pemerintah sekarang mau mendengar," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement