Rabu 08 Apr 2015 13:30 WIB

Otoritas Bandara Investigasi Aksi Nekat Mario

Roda pesawat
Roda pesawat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Bandara Wilayah II akan melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab Mario Steven Ambarita bisa membobol keamanan Bandara Sultan Syarif Kasim II di Kota Pekanbaru, Riau, dan bersembunyi di pesawat maskapai Garuda Indonesia tujuan Jakarta.

"Dijadwalkan tim Otoritas Bandara Wilayah II akan datang pada siang ini dari Medan," kata Kepala Divisi Operasional PT Angkasa Pura II pada Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Hasturman, ketika dihubungi Antara di Pekanbaru, Rabu.

Ia mengatakan, PT Angkasa Pura II yang mengelola Bandara SSK II selama ini berada dalam pengawasan Otoritas Bandara (Otban) Wilayah II yang berkedudukan di Medan, Sumatera Utara. Menurut dia, pihaknya tidak bisa berkomentar banyak mengenai insiden penumpang gelap di pesawat Garuda Indonesia pada penerbangan Pekanbaru-Jakarta pada Selasa lalu (7/4).

"Saya tidak bisa berbicara banyak untuk hal ini yang memunculkan beragam probibalitas. Kami lebih baik menunggu hasil investigasi Otban," ujar Hasturman.

Hasturman hanya bisa memastikan bahwa pada saat sebelum pesawat Garuda Indonesia yang disusupi Mario lepas landas, kondisi Bandara SSK II saat itu sedang turun hujan. Namun, ia tidak mau berspekulasi bahwa pengamanan bandara mengendur karena kondisi tersebut.

"Iya, memang pada saat itu sedang turun hujan. Tapi saya tidak bisa komentar lainnya kecuali fakta itu," ujarnya.

Pengamanan Bandara SSK II selama ini terkenal sangat ketat, terlebih lagi karena keberadaannya berada satu wilayah dengan Lapangan Udara TNI AU Roesmin Nurjadin.

Sementara itu, Komadan Lanud Roesmin Nurjadin Kol (Pnb) Muhamad Khairil Lubis, menjelaskan, bahwa pada pagi ini pihaknya bersama manajemen Bandara SSK II dan Manajemen Garuda Indonesia telah sama-sama meninjau lokasi di ujung landas pacu (run way) bagian sisi utara. Sebab, kuat dugaan Mario berhasil membobol keamanan Bandara SSK II melalui jalur tersebut.

"Kita perkirakan penumpang itu masuk lewat run way sisi utara," kata Kolonel Khairil Lubis kepada wartawan.

Ia menjelaskan, area landas pacu bagian utara berdekatan dengan gudang kargo Bandara. Namun, ia belum menjelaskan detil bagaimana Mario bisa luput dari pantauan petugas jaga di gudang kargo.

Menurut dia, pihak Lanud Roesmin Nurjadin juga merasa bertanggung jawab terhadap terjadinya insiden itu. Sebabnya, "runway" Bandara SSK II juga menjadi fasilitas militer khususnya untuk skadron F-16 dan Hawk 100/200. "Pengamanan Bandara kita juga bertanggung jawab. Makanya ini pelajaran penting untuk kita bersama," katanya.

Mario yang merupakan warga asal Rokan Hilir, Riau, ditemukan petugas bandara saat pesawat parkir di Bandara Soeta, Mario berjalan terhuyung-huyung. Kondisi fisiknya sangat lemah. Petugas langsung membawanya ke klinik kesehatan terminal 2 Bandara. Dia juga sempat ditahan sementara di Polres Bandara untuk pemeriksaan.

Aksi nekat Mario Steven Ambarita menghebohkan publik pada Selasa lalu (7/4), setelah pria berusia 21 tahun itu membobol keamanan ketat Bandara SSK II Pekanbaru untuk masuk ke ruang roda belakang pesawat Garuda Indonesia tujuan Jakarta.

Pria asal Rokan Hilir, Provinsi Riau itu menjadi penumpang gelap dan sempat terbang lebih dari satu jam hingga pesawat mendarat lagi di Bandara Soekarno-Hatta.

Tindakan nekat Mario sangat membahayakan dirinya sendiri karena pesawat komersil itu terbang pada ketinggian 30 hingga 34 ribu kaki. Alhasil, aksi nekat Mario akhirnya terhenti setelah petugas Bandara Soekarno-Hatta melihatnya berjalan gontai dan dalam kondisi sangat lemah.

Meski mendapat perawatan medis dan mulai pulih, tindakan pria itu bakal diganjar dengan sanksi pidana.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement