REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya mengerahkan 4.236 personel untuk melakukan pengamanan terhadap pelaksanaan Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 19 hingga 24 April mendatang.
Dalam apel kesiapan pengamanan KAA di lapangan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (8/4), Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono menegaskan telah siap untuk memperingati konferensi ke-60 tersebut.
4.236 personel dikerahkan terdiri dari 1910 personel satuan tugas daerah, 1210 personel satuan tugas reserse, 506 personel satuan tugas khusus, 330 personel siaga mapolres dan 280 personel siaga mapolda. Selain itu polisi juga akan bersinergi dengan kodam jaya yang akan menurunkan 355 personelnya.
"Kami siap memberikan keamanan sepanjang berlangsungnya KAA di Jakarta nanti," ujarnya.
Unggung mengatakan polisi juga telah melakukan beberapa kegiatan dalam rangka kesiapan pengamanan dalam rangka peringatan KAA mulai dari rapat koordinasi. Koordinasi itu dilakukan bersama dengan instansi terkait baik dengan jajaran Pemprov DKI, Mabes TNI, Mabes Polri maupun beberapa kementerian.
"Koordinasi bersama ini dilakukan untuk menciptakan suasana yang aman dan juga kondusif," katanya.
Polisi juga akan mengamankan Bandar udara International Soekarno Hatta dan Bandar Udara Halim Perdana. Kedua bandara itu digunakan sebagai titik kedatangan dan keberangkatan para tamu negara.
Selain itu, pengamanan dilakukan terhadap 18 hotel yang menjadi tempat akomodasi para tamu negara. Polisi juga akan melakukan pengawalan dalam rangka pengamanan rute yang akan dilalui tamu negara sekaligus menyediakan tenaga pendamping yang nanti akan memberikan atensi kepada tamu negara.
"Selain pengamanan, pemeriksaan terhadap kesiapan fasilitas bandar udara juga akan dilakukan," jelasnya.
Indonesia akan menjadi tuan rumah KAA ke-60 tahun 2015, konfrensi terbesar negara Asia dan Afrika ini akan berlangsung pada tanggal 19-24 April mendatang.
KAA tersebut akan diadakan di dua kota di Indonesia yaitu di Jakarta dan Bandung. Acara tersebut juga rencananya. akan di hadiri 106 wakil negara, 19 perwakilan organisasi international.