Rabu 08 Apr 2015 17:07 WIB

Gus Ipul: 400 Warga Jatim Masih Ada di Yaman

Rep: Andi Nurroni/ Red: Indah Wulandari
Gubernur dan Wagub Jawa Timur terpilih, Soekarwo (kiri) dan Saifullah Yusuf (kanan) ketika akan menyampaikan orasi politik di depan warga di Gedung Negara Grahadi Jatim, Surabaya, Rabu (12/2).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Gubernur dan Wagub Jawa Timur terpilih, Soekarwo (kiri) dan Saifullah Yusuf (kanan) ketika akan menyampaikan orasi politik di depan warga di Gedung Negara Grahadi Jatim, Surabaya, Rabu (12/2).

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Perang saudara yang terjadi di Yaman belum menunjukan akan segera mereda. Kondisi tersebut menjadi ancaman bagi masyarakat sipil, termasuk warga negara Indonesia asal Jawa Timur.

Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf melaporkan, beradsarkan data Kementerian Luar Negeri RI, ada sekitar 400 warga Jawa Timur yang masih berada di Yaman.

“Banyak masyarakat Jatim yang pergi ke Yaman untuk bekerja dan bersekolah, serta mendalami ilmu agama,” ujar Gus Ipul, panggilan dari Wagub, Rabu (8/4).

Ia menyayangkan, ada sejumlah WNI asal Jawa Timur yang menolak untuk dievakuasi. Ia mengimbau, warga Jawa Timur untuk segera berkoordinasi agar segera dapat dievakuasi.

“Masyarakat Jatim yang ada di Yaman kembalilah ke Tanah Air. Konflik di Yaman semakin hari, situasinya tidak kondusif. Bergabunglah dengan WNI lainnya untuk kembali ke Indonesia,” ujarnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari pihak keluarga, ia memastikan tidak ada warga Jawa Timur di Yaman yang menjadi korban. Menurut dia, saat ini keluarga para pelajar Indonesia di Yaman secara intens terus berkomunikasi dengan anak maupun sanak saudara mereka.

Jika konflik dan situasi di Yaman sudah kondusif, menurut dia, pemerintah pasti akan memfasilitasi warganya yang ingin kembali untuk belajar dan bekerja di sana.

“Saat ini, yang terpenting adalah seluruh WNI bisa kembali ke Indonesia. Jika situasi sudah aman, pemerintah pasti akan membantu dan memfasilitasi warganya,” kata Gus Ipul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement