REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Fahira Idris, Ketua Gerakan Nasional Anti Miras (minuman keras) menyayangkan pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) perihal konsumsi bir. Ahok mengatakan mengonsumsi bir tidak akan membuat peminumnya mengalami kematian.
"Kalau @basuki_btp (Ahok) minum bir dan tdk apa-apa, itu urusan Anda. Tapi jgn lakukan pembohongan publik kalau bir tidak berbahaya," kata Fahira dalam akun twitter pribadinya, Selasa (7/4).
Idris juga menegaskan fungsi Gubernur adalah membuat Pegub (Peraturan Gubernur) terkait miras seperti yang telah Ahok janjikan. "Kalau tidak mampu, jadi warga biasa saja," ujarnya.
Dia juga mengatakan memang tidak ada orang yang langsung mati setalah minum bir. Tapi dalam jangka panjang, tambahnya, bir akan merusak tubuh dan juga Otak. " Ini Fakta Ilmiah dan berdasarkan riset! Bukan asbun (asal bunyi) seperti yang dikatakan Ahok. Sebaiknya @basuki_btp banyak membaca buku agar referensinya tentang miras lebih lengkap dan ilmiah," jelasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga tetap mendukung keberadaan perusahaan bir, PT Delta Djakarta dengan cara tak mencabut saham Pemprov di perusahaan tersebut.
"Enggak lah (pencabutan saham). Itu kebijakan yang salah. Pabrik investasi di sini kasihan. Di Bali, Kemang di Jalan Jaksa apa nggak boleh, kan kasihan. Seharusnya tinggal diatur saja," kata Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Selasa (7/4).