REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat, TGH Zainul Majdi mengakui tingkat pengangguran terbuka di NTB tahun 2014 lebih tinggi sebesar 5,75 persen atau 127.710 orang. Jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang hanya sebesar 5,30 persen.
“Tingkat pengangguran terbuka tahun 2014 sebesar 5,75 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar 5,30 persen,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (07/4).
Menurutnya, tingkat pengangguran yang lebih tinggi itu pun lebih besar daripada target yang ditetapkan oleh pemerintah sebesar 4,83 persen. Salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya tingkat pengangguran adalah angkatan kerja. Selain itu, rendahnya kualitas tenaga kerja.
Ia menuturkan, selain itu, jumlah angkatan kerja dari tahun 2013 hingga 2014 selalu meningkat dan tidak sebanding dengan jumlah kesempatan kerja yang ada. Selain itu, jumlah angkatan kerja dan jumlah penduduk yang bekerja meningkat, namun serapan tenaga kerja tidak mengalami peningkatan.
Zainul mengatakan kondisi ini mendorong pihaknya untuk meningkatkan kinerja melalui berbagai kebijakan yang bertujuan meningkatkan profesionalitas dunia usaha. Serta, meningkatkan sinergitas tenaga kerja dengan lapangan kerja.
“Perlu peran lintas sektor dalam penciptaan kesempatan kerja untuk mengurangi pengangguran,” katanya.
Menurutnya, perbaikan kualitas tenaga kerja masih perlu mendapatkan perhatian. Pasalnya, tenaga kerja NTB yang terserap hampir separuh lebih keluaran pendidikan sekolah dasar.