Selasa 07 Apr 2015 16:23 WIB

TNI AU Berhasil Evakuasi 300 WNI dari Yaman

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Muhammad Hafil
Pesawat B-737 400 milik TNI AU.
Foto: Ist
Pesawat B-737 400 milik TNI AU.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak resmi dilepas Kepala Staff Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Agus Supriatna, tengah pekan lalu, pesawat Boeing 737-400 milik TNI AU berhasil mengevakuasi setidaknya 300 WNI dari Yaman. Pesawat Boeing 737-400, yang berasal dari Skuadron Udara 17 ini, memang bergabung dalam Satgas Misi Percepatan Evakuasi WNI di Yaman.

Namun, evakuasi ini tidak dilakukan langsung dari wilayah Yaman. Hal ini lantaran wilayah Yaman masih dianggap terlalu berbahaya. Alhasil, setelah dievakuasi lewat jalur darat dari Sana'a melalui Al Hudaidah, WNI tersebut diarahkan menuju Jizan, Arab Saudi. Kemudian dari Jizan, WNI tersebut diangkut oleh pesawat Boeing 737 menuju Muskat dan Salalah, Oman.

Pengangkutan 300 WNI ini pun dilakukan selama tiga hari. Pada Ahad (5/4), pesawat TNI AU berhasil mengevakuasi 110 WNI. Meski harus menunggu selama 45 menit lantaran masalah flight clearance dari otoritas Arab Saudi, para WNI itu akhirnya dapat diangkut menuju Oman. Pun pada Sabtu (4/4), saat 110 WNI berhasil dibawa dari Jizan. Terakhir, pada Senin (6/4), pesawat Boeing 737-400 itu berhasil mengevakuasi 80 WNI. Nantinya dari Muskat dan Salalah, para WNI tersebut diterbangkan menuju Indonesia dengan pesawat komersial.

KSAU mengakui, memang ada sejumlah kendala dalam melakukan upaya evakuasi tersebut. Salah satunya adalah kondisi Yaman yang belum stabil. Bahkan, dari tiga tempat yang disiapkan sebagai tempat evakuasi, justru kondisi keamananya tidak kondusif. ''Akhirnya ke tempat lain, melalui jalur darat yang dianggap lebih aman,'' ujar Agus saat menghadiri gladi resik persiapan HUT TNI AU di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta, Selasa (7/4).

Tidak hanya itu, pesawat TNI AU juga masih harus menunggu flight clearance dari otoritas Arab Saudi. Pasalnya, wilayah udara di sekitar Jizan berada dalam penguasaan Arab Saudi. Secara khusus, Agus menyebut, salah satu alasan pemilihan Boeing 737-400 adalah kapasitas yang cukup banyak dalam sekali angkut, yaitu mencapai 110 orang. ''Jadi kami siapkan Boeing 737-400 karena jam terbangnya yang sudah banyak dan bisa angkut 110 warga,'' lanjut Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement