REPUBLIKA.CO.ID, CIPUTAT -- Harga sayuran mulai merangkak naik seiring dengan naiknya BBM bersubsidi, namun tidak dengan harga bahan pokok yang satu ini. Telur justru mengalami penurunan harga sekitar satu bulan ini.
Harga telur yang pada mulanya Rp 23 ribu per kg turun menjadi Rp 20 ribu dan sekarang menetap di harga Rp 18 ribu per kg. “Turunnya harga telur karena produksi dari Jawa yang sedang panen,” ujar seorang pedagang Faisal, Selasa (7/4) sambil melayani beberapa pembeli yang datang.
Rata-rata pedagang telur di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan mendapat pasokan dari pasar induk Bogor dan dari agen-agen tertentu. Ragam telur yang dijual hampir sama, namun dengan harga masing-masing jenis telur.
Telur ayam negeri Rp 18 ribu per kg, telur bebek dijual satuan dengan harga Rp 2.200 perbutir. Harga telur puyuh Rp 30 ribu per kg dan bila beli satuan maka Rp 300 per butir. Untuk telur puyuh diproduksi dari Jawa Timur.
Naik turunnya harga telur juga bukan sepenuhnya disebabkan karana naiknya BBM. “Tetap saja harapannya BBM turun, supaya risikonya tidak terlalu besar,” ujar Faisal yang sudah menjadi pedagang telur sejak 1990an.
Untuk telur bebek harga akan melonjak naik saat musim kemarau karena bebek yang harus tinggal di wilayah dengan area air, maka saat musim kemarau jadi berkurang.
Kenaikan harga pada telur juga bisa terjadi saat harga pangan untuk ternak mereka mengalami kenaikan. “Sebenarnya kalau harga telur mahal, pembeli akan selalu datang untuk memburu makanan pokok yang satu ini,” ujar Faisal.