Selasa 07 Apr 2015 09:31 WIB

Jokowi dan JK akan Hadiri Kongres PDIP di Bali

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ilham
Presiden Jokowi, Wapres Jk, dan Menag Lukman Hakim Saifuddin.
Foto: Antara
Presiden Jokowi, Wapres Jk, dan Menag Lukman Hakim Saifuddin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusufv Kalla akan menghadiri Kongres IV PDI Perjuangan yang digelar di Bali pada 9 April, mendatang.

"Informasi yang saya terima, Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla  akan hadir dalam pembukaan konggres PDIP di Denpasar tanggal 9 April di Sanur,"  kata politisi senior PDIP, Tjahjo Kumolo melalui pesannya kepada wartawan, Selasa (7/4).

Tjahjo mengatakan, dalam kongres yang nantinya kembali menetapkan Megawati Soekarno Putri sebagai ketua umum tersebut, akan memutuskan beberapa agenda rekomendasi politik untuk periode lima tahun ke depan. Termasuk menentukan Sekjen Partai dan Kepengurusan DPP PDIP untuk periode berikutnya.

Menurut Tjahjo, kemungkinan tidak ada jabatan posisi Wakil Ketua Umum dalam DPP Partai. "Pucuk pimpinan tinggal Ibu Ketua Umum yang akan diputuskan Konggres PDIP dan Ibu Megawati yang nanti akan menyusun komposisi kepengurusan DPP Partai dan melantiknya," kata mantan Sekjen PDIP tersebut.

Terkait adanya suara yang menginginkan Jokowi maju sebagai Ketum, Tjahjo menegaskan tidak ada keinginan dari Jokowi untuk maju menjadi Ketum PDIP. "Saya tegaskan tidak ada niatan sedikitpun dari Pak Jokowi akan maju atau didorong maju Ketua Umum PDIP," ujarnya.

Menurutnya, hal itu diucapkan langsung oleh Kader PDIP tersebut sejak Rakernas partai di Semarang tahun lalu. "Justru pak Jokowi yang spontan dalam sambutan beliau terbuka meminta peserta Rakernas PDIP di Semarang untuk dukung kembali Ibu Mega jadi Ketua Umum PDIP lagi," katanya.

Selain itu juga, dalam Rakernas saat itu juga dibacakan salah satu rekomendasi politik oleh perwakilan Ketua DPD se Indonesia. "Yang hadir semua dengan aklamasi memutuskan ibu Megawati sebagai Ketua Umum PDIP yang penetapannya diagendakan dalam konggres di Bali awal April 2015," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement