Senin 06 Apr 2015 23:50 WIB

Jabar Desak Pusat Kaji Pengganti Pelabuhan Cilamaya

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Deddy Mizwar
Foto: Republika/Edi Yusuf
Deddy Mizwar

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta pemerintah pusat segera mengkaji lokasi pembangunan pelabuhan pengganti Pelabuhan Cilamaya. Karena, rencananya akan dialihkan ke utara Jabar. Pekan lalu, Wakil Presiden Jusuf Kalla memastikan pembatalan pembangunan Cilamaya, di Kabupaten Karawang.

Sebagai gantinya, pemerintah pusat berencana membangun pelabuhan di Subang atau Indramayu.

Menurut Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar, pembangunan pelabuhan di utara Jabar ini sangat penting untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. "(Pembangunan pelabuhan) harus cepat," kata Deddy kepada wartawan, Senin (6/4).

Deddy menjelaskan, dengan hadirnya pelabuhan tersebut, akan memicu pertumbuhan industri baru. Selain itu, bisa mendorong pertumbuhan Priangan timur di bagian utara.

"Sudah harus ada pelabuhan, karena arus barang sudah sangat tinggi," katanya.

Deddy mengatakan, saat ini sedang dibangun kanal Cikarang-Bekasi-Laut yang diharapkan bisa beroperasi pada 2016 mendatang. Kanal tersebut menjadi solusi ampuh sambil menunggu dibangunnya pelabuhan tersebut.

"Jadi arus barang pakai tongkang, enggak semua lewat darat. Di 2017-nya, dari Cikarang diperpanjang ke Cikampek," katanya.

Dengan dibangunnya kanal tersebut, Deddy optimistis arus distribusi barang berjalan lancar. Karena, satu tongkang masuk kontainer. Kalau diangkut pakai truk, bisa tiga kilometer panjangnya. "Kalau ada 100 tongkang, berarti 300 kilometer mengurangi kemacetan. Jadi kepadatan jalan tol berkurang, mobilitas lebih tinggi," katanya.

Kepala Dinas Perhubungan Jabar Dedi Taufik mengatakan, pihaknya mendesak pemerintah pusat segera melakukan kajian terkait pembangunan pelabuhan pengganti Cilamaya. Karena, pelabuhan penting jadi harus segera dilakukan studi di mana titik-titiknya.

"Yang penting ke arah timur, bisa Subang atau Indramayu," kata Dedi di tempat yang sama.

Dedi menilai, koordinasi berbagai pihak harus terus dilakukan agar segera dikaji pembangunan pelabuhan pengganti Cilamaya ini. "Kita jangan melempem, harus desak terus, koordinasi secepatnya. Studi akan dilakukan kementerian di beberapa titik tadi," katanya.

Dikatakan Dedi, keberadaan pelabuhan di utara Jabar ini sangat penting untuk men-trigger pertumbuhan ekonomi. "Kita harus dukung biar cost produksinya akan berkurang. Karena kalau lewat darat mahal," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement