Senin 06 Apr 2015 21:26 WIB

Ribuan WNI Masih Terjebak di Yaman

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Winda Destiana Putri
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi (kiri) berbincang dengan sejumlah warga negara Indonesia yang kembali dari Yaman setibanya di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (5/4).
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi (kiri) berbincang dengan sejumlah warga negara Indonesia yang kembali dari Yaman setibanya di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (5/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan WNI masih terjebak di Yaman. Menteri Luar Negeri Retno Marsoedi mengatakan, sebanyak 89 WNI saat ini masih berada di Kota Aden, Yaman.

Mereka sedianya akan dievakuasi kembali ke Indonesia. Namun, situasi keamanan yang tidak kondusif membuat mereka tidak memiliki akses ke pelabuhan untuk dievakuasi.

Tak hanya itu, Retno melanjutkan, sebanyak 40 WNI yang berada di Kota Al Mukalla juga tengah menanti untuk dievakuasi. Namun, situasi keamanan membuat tim dari Kementerian Luar Negeri belum bisa melakukan pemulangan WNI dari kota tersebut.

Sementara, ada 92 WNI lain yang sudah berhasil keluar dari Yaman. Sebanyak 82 orang kini tengah singgah di Jizan, Arab Saudi dan 10 orang lainnya di Dijibouti, Afrika Timur. Mereka tengah menunggu untuk dievakuasi ke Tanah Air.

"Kita akan segera melakukan pengaturan untuk mengembalikan mereka ke Indonesia," kata Retno di Kantor Presiden, Senin (6/4).

Menurutnya, saat ini tim yang diturunkan Kementerian Luar Negeri telah berhasil memasuki Kota Tarim yang berada di wilayah timur Yaman untuk melakukan pertemuan dengan para mahasiswa Indonesia. Kemenlu berusaha melakukan dialog dengan dekan universitas serta pengurus lembaga pendidikan setempat untuk mengupayakan agar mahasiswa mau dievakuasi. Menurut Retno, ada sekitar 1.500 mahasiswa di Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di Tarim.

"Sementara dari diskusi kita dengan teman-teman mahasiswa di Tarim, ada sekitar 150 yang juga sudah siap dievakuasi," ucapnya.

Rencananya, WNI yang berada di Tarim akan dievakuasi melalui jalur darat menuju Salalah, kota perbatasan antara Yaman dan Oman. Dari Salalah, mereka akan diterbangkan ke Indonesia.

Hingga saat ini, Retno melanjutkan, sudah ada 700 WNI yang berhasil dipulangkan ke Indonesia. Evakuasi akan terus dilanjutkan dengan melihat perkembangan di lapangan.

Demi memperlancar proses evakuasi, Retno menyebut bahwa Indonesia telah meminta pada Menteri Pertahanan Arab Saudi untuk memberikan jeda kemanusiaan.

"Intinya adalah kita mengharapkan dapat dilakukannya humanitarian pause, jeda kemanusiaan yang dapat memungkinkan kita melakukan evakuasi dengan aman," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement