REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan mengatakan pertemuan antara DPR RI dan Presiden Joko Widodo akan membahas kondisi politik kekinian salah satunya mengenai calon Kepala Polri Komjen Pol Badrodin Haiti.
"Sesuai rapat konsultasi pada Rabu (1/4) disepakati bahwa pembicaraan hari ini dititik beratkan pada isu-isu politik kekinian dan juga masalah pencalonan Kapolri," kata Taufik di Nusantara III, Jakarta, Senin.
Dia mengatakan Pimpinan DPR RI akan menyampaikan apresiasi kepada Presiden Jokowi atas kinerjanya sejak dilantik pada Oktober 2014 hingga saat ini.
Taufik berharap pertemuan itu bisa mencairkan komunikasi politik antar kedua lembaga negara tersebut sehingga kinerja kelembagaan bisa berjalan efektif.
"Diharapkan bisa mencairkan komunikasi politik yang efektif antara pimpinan DPR RI, Fraksi di DPR, dan pemerintah," ujarnya.
Dia menjelaskan Pimpinan DPR RI akan mendengarkan penjelasan Presiden Jokowi mengenai APBN Perubahan 2015 dan DPR mendukung alokasi anggaran yang dikaitkan dengan program-program strategis.
Taufik mengatakan pembahasan APBN-P 2015 sempat dikhawatirkan mengalami kebuntuan atau "deadlock" namun hal itu tidak terjadi karena komitmen DPR RI agar anggaran segera ditetapkan untuk kepentingan masyarakat.
"Karena terkait APBN-P 2015 menjadi bagian yang mengemuka (dalam pertemuan DPR-Presiden) termasuk BBM, nilai tukar rupiah, isu politik dan uji kelayakan dan kepatutan Kapolri," katanya.
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengatakan agenda utama pertemuan antara DPR RI dengan Presiden Jokowi adalah membahas calon Kapolri.
Dia menjelaskan penjelasan Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut akan dibahas DPR RI dan Komisi III DPR RI untuk melanjutkan mekanisme selanjutnya.
"Kami ingin ada Kapolri definitif karena itu kami ingin mendengar penjelasan langsung dari Presiden Jokowi," katanya.
Dia menyerahkan pendapat akhir mengenai calon Kapolri itu kepada masing-masing fraksi di DPR RI setelah mendengarkan penjelasan Presiden Jokowi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
