REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kegiatan Car Free Day (CFD) mulai dikeluhkan warga. Pasalnya, acara yang semestinya untuk kegiatan berolahraga di sepanjang bilangan Thamrin-Sudirman ini mulai dipadati pedagang kaki lima (PKL) dan sejumlah pastisipan.
Dari pantauan di lapangan, kegiatan hari bebas kendaraan bermotor belakangan memang semakin diramaikan PKL yang berjualan dan para partisipan yang menggelar aksi serta menyuarakan orasi. Maraknya PKL dan partisipan itu pula yang menyulitkan warga yang biasa menikmati CFD, khususnya mereka yang membawa sepeda atau yang memang berniat datang untuk jogging.
Salah satunya adalah Julio (24 tahun), pemuda yang mengaku sudah beberapa tahun ini sering bersepeda di CFD. Menurut dia, keberadaan PKL dan partisipan itu membuat kemacetan dan menyulitkan dirinya dan pesepeda lain untuk melintas. "Kitaa berjalan jadi susah lewat," kata dia.
Keluhan juga datang dari Andita (28), wanita muda yang datang untuk jogging. Andita mengeluhkan kemacetan yang terjadi di Bundaran HI akibat pedagang kaki lima yang menggelar dagangannya di pinggir jalan. Andita menambahkan kalau sebenarnya ia tidak melarang tapi hanya ingin pedagang ditempatkan di satu tempat agar tidak mengundang kemacetan. "Gak apa-apa sih asal diatur gitu jangan asal," jelasnya.
Dari pantauan, memang di beberapa titik terlihat para pedagang kaki lima yang dagangannya sedikit banyak mengganggu lalu lintas di Car Free Day. Apalagi, khusus untuk para partisipan, orasi-orasi yang dilakukan banyak menggunakan speaker sehingga mengganggu para warga yang sedang berolahraga atau menikmati CFD.