Jumat 03 Apr 2015 16:08 WIB

Pengungsi Banjir di Banjarmangu Diminta tak Kembali ke Rumah

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yudha Manggala P Putra
Banjir bandang. Ilustrasi
Foto: AFP
Banjir bandang. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Warga Desa Sijenggung Kecamatan Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara yang rumahnya terkena banjir bandang meluapnya Sungai Bombong, diminta untuk tidak kembali ke rumahnya.

''Dari pengamatan saya di lokasi bencana, rumah yang terkena bencana banjir bandang tersebut, memang sangat tidak layak didirikan di lokasi tersebut. Rumah-rumah warga korban bencana tersebut, memang seperti berhadap-hadapan dengan arus sungai,'' jelas Wakil Bupati Banjarnegara, Hadi Supeno, Kamis (3/4).

Untuk itu, Wabup mengaku sudah meminta warga yang pada saat banjir bandang Selasa (1/4) harus mengungsi karena rumahnya mengalami kerusakan dan roboh, agar tidak kembali ke rumahnya. Lokasi rumah mereka, menurut Wabup, berada di bantaran sungai dan persis berhadapan dengan arus air sungai.

''Tanpa harus mengundang ahli geologi sekali pun, kita bisa menilai bahwa rumah mereka memang sangat tidak layak dan berbahaya. Karena itu, demi keselamatan mereka, saya berharap warga untuk tidak lagi membangun atau menghuni lagi rumahnya yang ada di bibir sungai tersebut,'' jelasnya.

Dia menyebutkan, andaikan bencana tersebut terjadi pada malam hari saat warga sedang tidur, dia tidak bisa membayangkan bencana yang terjadi. Beruntung kejadian bencana tersebut berlangsung pada sore hari, sehingga warga masih bisa mengantisipasi dengan mengungsi ke lokasi yang aman.

Wabup mengakui, meminta warga untuk pindah ke tempat lain yang lebih aman, memang bukan perkara mudah karena menyangkut kemampuan orang per orang dan ketersediaan tanah untuk tempat tinggal. Namun dia menyatakan, Pemkab akan berupaya mencari solusi agar warga yang tinggal di lokasi rawan bencana tersebut, bisa dipindahkan ke lokasi yang aman. ''Yang penting, warga bersedia dipindahkan dulu. Kalau sudah bersedia, baru nanti kita cari solusinya,'' jelasnya.

Sementara berkait dengan penanganan jembatan Sipedang–Tlaga yang salah satu pondasinya yang tergusur akibat banjir, Wabup menyatakan, untuk sementara ditangani dahulu dengan karung pasir. Langkah ini merupakan penanganan darurat agar sepeda motor dapat melintasi jembatan, sehingga akses transportasi warga tidak tertutup total.

''Langkah darurat ini sudah langsung kita lakukan. Sejak Rabu sore, jembatan tersebut sudah dapat dilalui kendaraan bermotor. Ke depan, saya sudah menginstruksikan pihak DPU untuk segera ditangani agar cepat pulih seperti sediakala,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement