Kamis 02 Apr 2015 20:04 WIB

Tambang Pasir Longsor, Satu Warga Sukabumi Tewas

Rep: Riga Iman/ Red: Ilham
Tim SAR mengevakuasi jenazah yang tertimbun tanah longsor di Kampung Cimerak, Desa Tegalpanjang, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (30/3).
Foto: Antara/Budiyanto
Tim SAR mengevakuasi jenazah yang tertimbun tanah longsor di Kampung Cimerak, Desa Tegalpanjang, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (30/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana longsor kembali memakan korban jiwa di Kabupaten Sukabumi. Kali ini, seorang penambang meninggal dunia akibat tertimbun longsor di Kampung Sangkalih, Desa Caringin, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi pada Kamis (2/4), siang.

Korban tewas adalah Suherman (25 tahun). Selain satu warga meninggal, ada dua penambang pasir kwarsa lainnya yang mengalami luka-luka karena tertimbun longsoran material, yakni Suma (50) dan Juhadi (53). Keduanya saat ini telah dibawa ke RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi untuk mendapatkan penanganan medis.

Informasi yang diperoleh menyebutkan, peristiwa longsor terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Pada saat itu, ketiga penambang tengah melakukan aktivitas penggalian. Namun, secara mendadak tebing sekitar tujuh hingga sepuluh meter yang ada di atas mereka longsor dan menimpa ketiganya.

"Satu orang warga tewas dan dua lainnya luka-luka,’’ ujar Camat Gegerbitung Gugun Gunardi kepada wartawan, Kamis sore. Dua orang korban yang dirawat di rumah sakit kondisinya luka berat dan luka ringan.

Menurut Gugun, ketiga warga tertimbun longsor ketika melakukan aktivitas di kawasan penggalian pasir kwarsa. Mereka tidak bisa menyelamatkan diri karena kejadian tersebut terjadi secara tiba-tiba.

Kini, kata Gugun, lokasi tambang sudah ditutup. Langkah ini untuk menghindari korban jiwa akibat adanya longsor susulan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement