Kamis 02 Apr 2015 19:22 WIB
Konferensi Asia Afrika 2015

Luhut Undang Pimpinan DPR Hadir di KAA 2015

Ketua panitia Nasional Konferensi TIngkat Asia Afrika, Luhut Binsar Panjaitan
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua panitia Nasional Konferensi TIngkat Asia Afrika, Luhut Binsar Panjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kantor Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan mengundang Pimpinan DPR RI untuk hadir dalam Konferensi Asia Afrika ke-60 di Bandung, Jawa Barat pada 19-24 April 2015.

"Kita suka lupa pada tahun 1955 para pimpinan (KAA) datang bersama ketua parlemennya, sehingga menambah meriah KTT Asia Afrika," kata Luhut di Gedung Nusantara III, Jakarta, Kamis (2/4).

Luhut mengatakan kepala negara lain akan hadir bersama ketua parlemen masing-masing negara dalam KAA, sehingga kehadiran Ketua DPR RI dalam forum itu sangat penting. Luhut menjelaskan kehadiran dirinya ke DPR RI melapor terkait rencana pelaksanaan KAA, dan sekaligus melakukan koordinasi soal parlemen Asia.

"Kami sudah lapor ke Presiden soal KTT Asia Afrika, dan kami ke DPR melaporkan serta sekaligus melakukan koordinasi soal parlemen Asia," ujarnya.

Luhut mengatakan hingga saat ini ada 15 kepala negara yang dipastikan hadir dalam KAA dari target sebanyak 30 hingga 35 kepala negara. Dari sisi pengamanan menurut dia sudah siap dengan menerjunkan personel Kepolisian dan TNI. "Menurut saya sudah siap dan kita berdoa jangan ada hal yang tidak diinginkan," katanya.

Ketua DPR RI Setya Novanto mengapresiasi kehadiran Luhut, Menteri Sekretaris Negara M Pratikno, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menemui para pimpinan DPR RI.

Dia mengatakan ketiganya menjelaskan persiapan yang sudah dilaksanakan dengan baik.

"Mereka memberikan penjelasan yang menggembirakan karena persiapan yang sudah dilaksanakan dengan baik," ujarnya.

Dalam acara itu Luhut didampingi Menteri Sekretaris Negara M Pratikno, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Sementara itu Setya Novanto didampingi para Wakil Ketua DPR RI yaitu Fahri Hamzah, Agus Hermanto, dan Fadli Zon.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement