REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana tanah longsor terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tepatnya di Kampung Caringin, Kecamatan Gegerbitung, mengakibatkan satu orang tewas dan dua lainnya luka berat dan ringan.
"Korban meninggal dunia atas nama Suherman (28) warga Kampung Sangkalih sudah dievakuasi dan dimakamkan, sementara dua rekannya dilarikan ke RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi karena mengalami luka ringan dan berat," katanya Camat Gegerbitung, Gun Gun Gunardi di Sukabumi, Kamis (2/4).
Menurut dia, kejadian tersebut bermula saat ketiga korban tengah melakukan aktivitas menambang pasir kwarsa di lokasi kejadian, namun tiba-tiba tanah yang berada di atas longsor dan menimpa ketiganya. Naas bagi Suherman yang tewas di lokasi setelah terkubur beberapa lama sementara rekannya selamat dari musibah tersebut.
Tanah tersebut longsor diduga disebabkan karena tidak mampu menahan bobot di atasnya karena kerap dijadikan tempat menambang pasir oleh warga sekitar ditambah hujan deras yang terus mengguyur sepanjang hari sehingga tanah menjadi gembur dan mudah longsor.
"Untuk sementara, kami menutup lahan tambang rakyat ini khawatir terjadi longsor susulan yang bisa saja kembali menimbum orang yang tengah melakukan aktivitas menambang," tambahnya.
Sementara itu Ketua Forum Koordinasi SAR Daera (FKSD) Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri mengatakan pihaknya sudah menurunkan anggotanya dibantu oleh petugas dari kecamatan dan desa serta TNI/Polri untuk mengevakuasi jasad korban. Korban meninggal dunia karena luka di bagian kepala dan kehabisan nafas setelah terkubur beberapa lama di dalam tanah yang longsor itu.
"Semua korban sudah dievakuasi satu orang tewas dan dua lainnya selamat tetapi mengalamii luka seperi luka ringan dan berat dan tengah menjalani pengobatan di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi," katanya.
Kejadian bencana tanah longsor terus melanda wilayah Kabupaten Sukabumi, belum lama ini 12 orang warga Kampung Cimerak, Desa Tegalpanjang, Kecamatan Cireunghas tewas tertimbung longsoran tebing setinggi 30 meter, kemudian longsor juga terjadi di Kecamatan Cibadak yang merusak beberapa rumah warga, tetapi tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini.
Pemkab Sukabumi sudah menetapkan status darurat bencana tanah longsor dan kepada seluruh warga yang tinggal di daerah rawan longsor untuk selalu waspada, karena dari hasil pemetaan ada 40 kecamatan dari 47 kecamatan yang masuk zona rawan longsor. Bahkan Kabupaten Sukabumi merupakan daerah ketiga di Indonesia yang merupakan rawan longsor.