REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Penyerahan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (SKS) di Kabupaten Sleman baru akan dilaksanakan pada 13 April mendatang. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Sleman, Untoro Budiharjo, Kamis (2/3). Menurutnya penyerahan ini pun akan dilakukan secara simbolis oleh Presiden di Taman Martani, Kalasan.
"Untuk teknisnya nanti, kami masih menunggu arahan dari pusat," tuturnya pada Republika di kantor kerjanya. Ia mengatakan bahwa data penerima simpanan tersebut belum bisa dipastikan. Apakah akan menggunakan data tahun 2011, atau data hasil musyawarah desa.
Menurutnya jumlah warga miskin sangat berfluktuatif. Sebab dalam empat tahun ini ada beberapa masyarakat yang berubah statusnya dari tidak mampu menjadi mampu, atau sebaliknya. Pendataan yang dilakukan kabupaten sendiri masih dalam proses. Bersiap-siap jikalau nanti harus menggunakan data terbaru.
"Dulu kan pernah ada protes. Seharusnya itu tidak dikasih, ini yang tidak mampu malah dikasih. Kita tidak mau keluhan tersebut terulang lagi," ungkap Untoro. Dalam persiapan menyaluran simpanan tersebut, Pemkab Sleman terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DIY.
Pembagian SKS di Kota Yogya sudah dilakukan tanggal satu April. Sedangkan di Kabupaten memang lebih mundur dari itu. Hal ini disampaikan oleh Kepala Cabang Kantor Pos Kecamatan Sleman, Wahyu Indriyanto. Berdasarkan kabar yang ia dengar, pembagian di seluruh Kabupaten Sleman memang akan berlangsung tanggal 13 sampai 19 nanti.
Sedangkan di Bantul tanggal 11. Namun begitu, untuk Kecamatan Sleman sendiri, direncanakan akan diserahkan antara tanggal 15 atau 16 April. "Tapi itu kan baru rencana. Kami sedang menunggu surat resmi dari provinsi," kata Wahyu saat ditemui di kantornya.
Ia sendiri sudah menghubungi benerapa lurah terkait hal tersebut. Sebab penyerahan SKS sendiri tidak akan langsung dilakukan di kantor pos, melainkan di kelurahan. "Jadi itu nanti masyarakat tidak ambil di sini," ucapnya menjelaskan.