Kamis 02 Apr 2015 12:14 WIB

Sebut Ikhwanul Muslimin Teroris, Alwi Shihab Dapat Surat 'Cinta'

Rep: Gita Amanda/ Red: Erik Purnama Putra
Komentar Alwi Shihab yang menyebut Ikhwanul Muslimin sebagai teroris.
Foto: Ist
Komentar Alwi Shihab yang menyebut Ikhwanul Muslimin sebagai teroris.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Delegasi Presiden Indonesia untuk Timur Tengah sekaligus mantan menteri luar negeri (Melu) Alwi Shihab, baru-baru ini diutus Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan undangan Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015 untuk Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi. Kunjungan Alwi ke Mesir tersebut membuahkan sebuah surat terbuka untuknya.

Alwi yang sempat diwawancarai koran lokal Al-Masry Al-Youm, disebut-sebut menyampaikan pernyataan kontroversial terkait Ikhwanul Muslimin. Dalam koran berbahasa Arab itu, Alwi dinilai menyudutkan Ikhwanul Muslimin.

Berikut isi surat 'cinta' yang disampaikan pengamat timur tengah Ahmad Dzakirin untuk Alwi Shihab:

Pak Alwi Shihab selaku utusan RI*, anda dikutip Harian al Misr Yaum telah memuji-muji setinggi langit Diktator Abdul Fatah dan sebaliknya menuduh Ikhwanul Muslimin, korban kebrutalan, sebagai gerakan teroris yang keluar dari prinsip Islam.

Jika ucapan itu benar, ada beberapa pertanyaan yang harus anda jawab:

- Bukankah tidak ada riset jujur yang mendukung pernyataan anda Pak Alwi? Dari mana referensi dan sumber anda?

Dunia sepakat dua hal untuk kasus Mesir, pertama, ada kudeta militer dan pelanggaran HAM berat disana yang dilakukan Fir'aun abad 21, Abdul Fatah Sisi.

Akomodasi Barat atas As-Sisi lebih karena REALPOLITICS. Mesir secara geo politik telah lama menjadi bagian kepentingan Barat. Silakan cek (CNN:http://edition.cnn.com/2015/03/27/opinions/yemen-mideast-dictators/index.html).

- Kedua, tidak ada riset valid yang membuktikan Ikhwan sebagai organisasi teroris. Dari AS? Uni Eropa? Atau PBB?

Silahkan Pak Alwi bongkar file anda, sebaliknya, dua tahun kudeta, Ikhwan terbukti sebagai greatest peaceful Islamic movement on earth.

Bahkan, Downing Street (pemerintah Inggris) baru saja memasukkan ke laci hasil investigasi tentang Ikhwanul Muslimin yang diketuai mantan Dubesnya untuk Arab Saudi.

Tim investigasi itu dibentuk atas tekanan Saudi (Raja Abdullah saat itu) dan Uni Emirat Arab. Namun hasilnya nihil, tidak ada fakta yang menyakinkan bahwa Ikhwanul Muslimin adalah gerakan teroris.

Hasil ini tentu tidak sesuai dengan pesanan Raja Abdullah dan keinginan Perdana Menteri David Cameron yang setengah mati hendak memasukkan Ikhwan dalam daftar organisasi teroris. Cameron sadar dia tidak boleh crossing the line. That's the beauty of western democracy.

Pak Alwi, jika benar anda mengatakan demikian, maka anda telah melakukan dua kesalahan serius.

Pertama, anda telah menyelewengkan pajak rakyat (membiayai perjalanan anda ke Mesir) dan kedua, mengkhianati amanat rakyat yang membenci kezaliman.

Jangan sampai publik menyebut anda intelek tukang dan mewakili kepentingan kelompok.

ttd

Ahmad Dzakirin

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement