REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti CSIS, Philips J. Vermonte mengungkapkan Megawati Soekarnoputri kemungkinan besar akan tetap dikukuhkan sebagai Ketua Umum PDIP. Tetapi, ada fakta yang mencuat dari sensus yang dilakukan pada periode 16-19 Februari 2015, yakni ada 30 persen kader PDIP tak akan memberikan suaranya kepada Megawati Soekarnoputri untuk maju kembali sebagai ketua umum.
"Ada 30 persen DPC yang tidak akan memilih Megawati sebagai ketum jika ada calon lain muncul di kongres," kata Vermonte, Rabu (1/4).
Dari 2000 responden pimpinan PDIP di 28 provinsi dan 467 DPC mayoritas masih memilih Megawati sebagai ketua umum. Yaitu 320 DPC (68,5%), sedangkan Jokowi hanya memeroleh 76 DPC (16,27%) dan Puan Maharani 25 DPC.
Selain nama Puan Maharani dan Jokowi, dalam pilihan DPC PDIP juga muncul nama alternatif lain untuk menjadi ketum PDIP, yaitu, Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah) dan Pramono Anung (politisi senior).
Sensus PDIP ini dilakukan CSIS periode 16-19 Februari 2015. Sekitar 2000 responden berasal dari pimpinan PDIP di daerah yaitu ketua, sekretaris maupun bendahara.
Dari seluruh provinsi kepengurusan PDIP, 28 provinsi berhasil diwawancarai secara mendalam atau 467 DPC. Artinya, dari seluruh responden, sensus CSIS sudah berhasil dilakukan pada 90 persen kepengurusan di daerah.