Selasa 31 Mar 2015 16:42 WIB

BBM Naik-Turun, Ridwan Kamil Kerepotan Urusi Tarif Angkot

Rep: c01/ Red: Esthi Maharani
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dampak dari fluktuasi atau naik-turunnya harga BBM bersubsidi tak hanya dirasakan oleh masyarakat, tetapi juga di level pemerintahan kota. Wali Kota Bandung menyatakan dampak dari fluktuasi harga BBM bersubsidi cukup membuat ia bingung dalam memutuskan tarif angkutan umum.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyatakan naik-turunnya harga BBM bersubsidi memang tidak berpengaruh pada penyusunan anggaran dalam pembelian barang dan jasa Pemerintah Kota Bandung. Hanya saja, fluktuasi harga BBM bersubsidi tersebut cukup membuat Ridwan bingung dalam mengambil keputusan terkait tarif angkutan umum.

"Bikin riweuh (repot) untuk urusan naik-turunnya harga angkot," ujar Ridwan.

Saat ini, lanjut Ridwan, Pemerintah Kota Bandung sedang mencari konsep terbaik dalam penentuan tarif angkutan umum dalam menyikapi harga BBM yang cenderung naik-turun. Akan tetapi, ia menampik jika akan mengikuti jejak Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk memberi subsidi tarif angkutan umum.

Ridwan lebih memilih untuk menemukan satu konsep yang dapat memudahkannnya dalam memutuskan tarif angkutan umum dengan kondisi harga BBM yang tidak menentu. Selain memudahkannya, ia juga ingin konsep penetapan tarif angkutan umum tersebut tidak membuat warga Kota Bandung dirugikan.

"Saya fokus dulu bagaimana warga diberi rasa berkeadilan di tarif kendaraan umum dengan sistem BBM yang jarak naik-turunnya terlalu dekat," terang Ridwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement